- Tim SAR Perluas Area Pantauan Udara Cari Sriwijaya Air SJ182
- Kopaska Bawa 2 Kantong Terkait Evakuasi Sriwijaya Air SJ182 ke KRI Rigel
- Posting Rakyat Aceh Siap Perang Jika Divaksin, Pria Simeulue Ditangkap
- 900 Personel Gabungan Amankan Praperadilan Habib Rizieq di PN Jaksel
- Selama 6 Jam, Gunung Merapi Muntahkan 14 Kali Lava Pijar
- KNKT: Kemungkinan Besar Pesawat Sriwijaya Air Tidak Meledak di Udara
- Hari Ke-4 Pencarian, Begini Situasi di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
- Walikota Neni Siapkan Rumah Sakit Tipe D Untuk Isolasi Pasien Covid-19
- Sebanyak Tujuh Fasilitas Publik Diresmikan
- Remaja Kena Razia di Hotel Jambi Terdiri dari 11 Pria, 4 Wanita dan 2 Waria
Dirjen WHO Akui Bersedia Disuntik Vaksin Corona di Depan Publik
Redaksi Newsbontang

Keterangan Gambar : Tedros Adhanom Ghebreyesus (Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
NEWS BONTANG- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom
Ghebreyesus, menyatakan dirinya akan senang untuk disuntik vaksin virus Corona
(COVID-19) di depan kamera demi meyakinkan publik. Tedros juga memuji mantan Presiden
Amerika Serikat (AS) yang bersedia divaksin di depan umum untuk membuktikan
keamanannya.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (5/12/2020), saat ditanyai wartawan soal
kesediaan tiga mantan Presiden AS untuk disuntik vaksin Corona di depan kamera
demi meyakinkan publik, Tedros menyatakan dirinya menyambut baik. Ketiga mantan
Presiden AS itu terdiri atas Bill Clinton, George W Bush dan Barack Obama.
Baca Lainnya :
- Sudah 1,5 Juta Orang di Dunia Meninggal Akibat Virus Corona0
- BPJS Kesehatan Angkat Bicara Soal Isu Kenaikan Iuran Tahun Depan0
- WHO Hapus Ganja Dari Daftar Obat-obatan Paling Berbahaya di Dunia0
- Vaksin-vaksin COVID-19 yang Bakal Segera Berizin dalam Waktu Dekat0
- Haru, Dokter Peluk Kakek yang Menangis karena COVID-19, Fotonya Viral0
Presiden terpilih AS, Joe Biden, juga sebelumnya menyatakan dirinya
'senang' untuk disuntik vaksin Corona di depan kamera untuk tujuan yang sama.
"Itu gagasan yang baik... Saya pikir itu sangat baik bahwa mereka
telah menunjukkan komitmen mereka. Mereka bisa mempengaruhi (publik),"
sebut Tedros.
"Mereka adalah para influencer," imbuhnya.
Saat ditanya lebih lanjut apakah dirinya akan melakukan hal yang sama,
Tedros menjawab: "Saya akan senang untuk melakukan hal yang sama. Saya
akan senang melakukannya."
Namun demikian, Tedros menekankan bahwa dirinya akan mengantre giliran
untuk divaksin dan tidak akan mengambil tempat orang lain yang lebih
membutuhkan vaksin Corona dibanding dirinya. Hal ini menggarisbawahi seruan WHO
agar vaksin Corona didistribusikan secara adil.
"Saya perlu memastikan bahwa itu giliran saya. Saya tidak ingin
mengambil vaksin milik siapapun," tegasnya.
Diketahui bahwa mulai dari Clinton, Bush, Obama dan Biden juga sama-sama
menyatakan bersedia disuntik vaksin Corona di depan kamera pada saat giliran
mereka menerima vaksin. Ditegaskan tiga mantan Presiden AS dan Presiden
terpilih AS itu bahwa mereka akan mengantre untuk mendapatkan vaksin Corona
sesuai dengan prioritas yang ditetapkan otoritas kesehatan AS nantinya.
Pada Rabu (2/12) waktu setempat, Inggris menjadi negara Barat pertama
yang menyetujui vaksin Corona, tepatnya vaksin buatan Pfizer-BioNTech, untuk
penggunaan umum. Hal ini menambah tekanan pada negara-negara lain untuk segera
mengikutinya.
Namun, para pakar menyuarakan kekhawatiran soal meningkatnya keraguan publik terhadap vaksin Corona, dengan adanya informasi keliru dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap kemajuan ilmiah soal vaksin.
Laporan WHO yang dirilis Jumat (4/12) waktu setempat menyoroti bahwa 'memanfaatkan pengaruh sosial' dengan membuat orang-orang 'sangat dipercaya' agar bersedia disuntik vaksin Corona untuk membantu meningkatkan penerimaan dan penggunaan vaksin tersebut.
Sumber : Detik News