- Tim SAR Perluas Area Pantauan Udara Cari Sriwijaya Air SJ182
- Kopaska Bawa 2 Kantong Terkait Evakuasi Sriwijaya Air SJ182 ke KRI Rigel
- Posting Rakyat Aceh Siap Perang Jika Divaksin, Pria Simeulue Ditangkap
- 900 Personel Gabungan Amankan Praperadilan Habib Rizieq di PN Jaksel
- Selama 6 Jam, Gunung Merapi Muntahkan 14 Kali Lava Pijar
- KNKT: Kemungkinan Besar Pesawat Sriwijaya Air Tidak Meledak di Udara
- Hari Ke-4 Pencarian, Begini Situasi di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
- Walikota Neni Siapkan Rumah Sakit Tipe D Untuk Isolasi Pasien Covid-19
- Sebanyak Tujuh Fasilitas Publik Diresmikan
- Remaja Kena Razia di Hotel Jambi Terdiri dari 11 Pria, 4 Wanita dan 2 Waria
Disdikbud Upayakan Tahun Ini Seragam Dikerjakan Penjahit Bontang

Keterangan Gambar : Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang, Saparudin (Foto/Mirah Hayati)
NEWS BONTANG – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) Kota Bontang tengah intens berkoordinasi dengan Inspektorat guna
mencari kepastian regulasi untuk memungkinkan memberdayakan Penjahit Bontang
dalam program pembagian seragam sekolah gratis.
”Kami juga sudah tanya Inspektorat bagaimana dari sisi regulasi. Berbeda
dari sebelumnya, tahun ini rencananya kan kita cuma kasih kain buat dijahit di Sekolah,”
kata Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang, Saparudin, Senin (3/2) Pagi.
Kata dia, upaya untuk memberdayakan penjahit lokal tersebut diharapkan juga
dapat menjadi jawaban dari beragam persoalan yang terjadi saat program pro
rakyat tersebut digulirkan sejak tiga tahun lalu. Utamanya guna menghindari
ukuran yang tidak sesuai.
Baca Lainnya :
- Anggota DPRD Dukung Soft Tennis Bontang Hadiri Undangan Raja Thailand0
- Tahun Ini Dana Bos Langsung ke Sekolah, Disalurkan 3 Tahap0
- 800 Seragam Guru Sudah Siap, Motor Dinas Masih Survei Harga0
- Serahkan RKA ke Sekolah, Disdikbud Ingatkan untuk Lebih Teliti0
- Dalam Sebulan, Polres Bontang Sita Sabu Seberat 90,32 Gram0
“Moga keluhan soal beda ukuran tidak ada lagi kedepan,” harapnya.
Hal lain yang masih dicarikan jalan keluar ialah, terkait regulasi untuk
tingkat SMA/SMK sederajat. Sebab secara kewenangan saat ini Sekolah tingkat SMA/SMK
sederajat langsung dibawah Provinsi,
”Kalau SMA/SMK sederajat kemungkinan berupa kain langsung diserahkan ke
siswa, tidak bisa yang menjahit pihak Sekolah. Sementara, untuk tingkat SD dan
SMP kemungkinan akan diserahkan langsung ke Sekolah,” jelasnya.
Disisi lain, Saparudin menyatakan pihaknya kedepan juga akan menilai
terlebih dahulu kemampuan produksi sejumlah penjahit di Kota Taman. Sebab menurutnya,
meski semangatnya pemberdayaan namun tetap proyek Pemerintahan.
”Tetap saja ini proyek pemerintahan, tau sendirilah dibatasi oleh waktu. Sedangkan
kemampuan penjahit di Kota Bontang sendiri masih belum ada yang konveksi,"
pungkasnya. (*/Mira/NB).