NEWSBONTANG.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur siap berkontribusi dalam penyelamatan populasi Badak Sumatera di Benua Etam melalui program Keanekaragaman hayati (Kehati).

Hal itu disampaikan Kepala DLH Kaltim Ence Ahmad Rafiddin Rizal usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Strategi Darurat Konservasi Badak di Kalimantan.

Baca Lainnya :

• Puguh Optimis, Target Investasi di Kaltim tahun 2022 Capai Rp54 Triliun0
• Wujudkan SPBE Ideal Butuh Kolaborasi Harmonis Perangkat Daerah se-Kaltim0
• Samarinda Tuan Rumah MTQ ke-43, Isran Noor: Ini Kota Pusat Peradaban Bangsa0
• Perekaman KTP-El dan KIA di Benua Etam Melebihi Target Nasional0
• Hadi Minta Pemerintah Pusat Penuhi Kebutuhan Pasokan Minyak Goreng di Indonesia0

“Kita terus meningkatkan upaya konservasi keanekaragaman hayati melalui pengelolaan, ekosistem habitat jenis tumbuhan atau satwa tertentu," ucapnya di Hotel Harris Samarinda, Senin (30/5/2022).

"Khusus untuk penyelamatan populasi Badak Sumatera di Kaltim, kita akan lihat peran DLH itu dimana. Dalam aksi apa, nantinya akan kita lihat tentu sesuai dengan tugas, fungsi dan program DLH. Pada intinya kami siap,” sambungnya.

Dalam Peraturan Gubernur Kaltim lanjut Rafiddin, peran dan fungsi masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah jelas untuk menyelamatkan Badak Sumatera di Kaltim.

Namun, harus dilihat dari sisi mana masing-masing OPD ini bisa berkontribusi dan membantu. Pastinya, sesuai program masing-masing. Kalau di DLH itu masuk di program Kehati.

“Dengan kerja keroyokan ini, dalam upaya penyelamatan badak Kalimantan, tentu harapannya itu semua pihak bisa berkontribusi membantu melalui program maupun bidang lainnya, sehingga upaya penyelamatan Badak Kalimantan bisa dilaksanakan dengan baik,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, ia menyatakan dukungannya terhadap upaya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim yang berusaha menjaga populasi Badak Kalimantan.

Salah satu cara yang dilakukan yaitu inseminasi atau mengawinkannya langsung dengan Badak dari Sumatera, jangan sampai badak Sumatera di Kaltim yang satu-satunya itu tidak bisa berkembang biak dan pada akhirnya punah. 

Karena itu, FGD ini diharapkan bisa menghasilkan rekomendasi ataupun sejumlah masukan. Bukan saja dalam penyelamatannya, tetapi bagaimana agar badak betina yang ada di Kabupaten Kutai Barat sekarang ini, nantinya juga bisa berkembang biak.

"Maka perlu komitmen bersama para pihak dalam melakukan konservasi badak Sumatera di Kaltim agar tidak punah," tegasnya.  (Yud/NB/Adv/KominfoKaltim)

Yuk! Join ke kanal telegram “NB Buddy Update” newsbontang.com untuk mendapatkan informasi terbaru. Caranya tekan link: //t.me/newsbontangupdate, kemudian pilih join.