- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
- DPMPTSP Akan Gelar Inspeksi Lapangan Pengawasan Penanaman Modal
Emak-emak Kena Gendam, Pelaku Sempat Jual Emas Milik Korban
Keterangan Gambar : Polisi mengamankan pelaku kejahatan Gendam di Samarinda. (Doc. Int)
NEWSBONTANG.COM - Polisi meringkus empat orang komplotan penipuan hipnotis dengan modus pengobatan alternatif menggunakan batu mustika merah delima.
Aksi pelaku ini kerap meresahkan warga dan beraksi di wilayah hukum Polresta Samarinda.
Berawal dari laporan korban Hj Wati, yang mengadu ke polisi jika dirinya telah di hipnotis (gendam) di dalam sebuah angkot, di Jalan Pemuda Kecamatan Sungai Pinang rabu, pada Selasa (12/4/2022) siang lalu.
Baca Lainnya :
- Hati-hati Lewat Jalan MH Thamrin! Puluhan Personel PM Siap Berbagi Takjil0
- Perbaikan Jalan di RT 07 Berbas Pantai Tak Masuk Prioritas Pemerintah0
- ETLE Rudal Urung Berfungsi Padahal Sudah Telan APBD Rp 200 Juta0
- Isran Noor Mengadu ke DPR RI Soal Tambang di Kaltim0
- Sah ! Ini Jajaran Nama Pejabat Baru di KPU dan Bawaslu RI0
"Tetapi, itu adalah perbuatan tipu muslihat para pelaku saja. Jadi korban ini awalnya naik dari Pasar Pagi, kemudian dibawa keliling hingga ke Jalan Pemuda," kata Kapolsek Sungai Pinang AKP Noordianto, melalui Kasubag Humas Polresta Samarinda Ipda Muhammad Rizal, dalam rilisnya.
Kemudian atas keterangan korban pihaknya berhasil mendapatkan ciri-ciri keempat pelaku yang telah melakukan aksi penipuan tersebut.
"Kami langsung melakukan penyelidikan terhadap komplotan ini," tuturnya.
Sekitar pukul 11.00 Wita keempat pelaku berhasil diamankan di Jalan Panglima Batur Kelurahan Pelabuhan Kecamatan Samarinda Kota.
"Saat itu mereka mau mencari sasaran lagi, dan kami amankan barang bukti berupa mobil xenia KT 1573 LA warna hitam, batu mustika merah delima, amplop coklat kumal berisi 6 gelang imitasi, tiga pecahan Rp 1000 dan dua pecahan Rp 500 rupiah, dua buah baut dan pecahan batu," bebernya.
"Sementara emas yang diambil dari korban (Hj.Wati) telah dijual para pelaku, karena kejadian bulan Februari 2022 lalu," sambungnya.
Untuk modus operandinya pelaku menyewa sebuah angkot yang dikemudikan oleh Rival (21 tahun) dan mendapatkan sasarannya (korban) di Pasar Pagi, sementara tiga rekannya yang lain mengendarai mobil mereka Daihatsu Xenia KT 1573 LA warna hitam.
"Kemudian satu persatu pelaku ini naik ke angkot dan pura-pura tidak saling mengenal. Setelah itu mereka pun menjalankan peran masing-masing," ujarnya.
Pelaku bernama AA (44) berperan sebagai ahli pengobatan alternatif, dimana merupakan residivis kasus yang sama, kemudian MR (39) sebagai mediator yang meyakinkan korbannya yang juga residivis, sedangkan Hr (20) sebagai sopir angkot dan Rv (21 tahun) yang mengemudikan mobil xenia.
"Salah satu pelaku atas nama Andi mengatakan batu mustika merah delima ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, dan pelaku lainnya membuat korban yakin dengan bujuk rayunya. Kalau batu ini obat diatas segala obat, juga bisa menambah rezeki," ungkapnya.
"Kemudian pelaku lain berkata supaya obatnya lebih manjur harus mensucikan perhiasan, karena katanya penyakit ini ada dua yaitu dari tubuh dan barang bawaan," sambungnya.
Setelah berhasil, pelaku pun langsung melarikan diri dan meninggalkan korban di dalam angkot tersebut, menggunakan mobil yang dikemudikan Rival (pelaku lainnya).
"Perhiasan emas yang diambil 12 gelang ukuran besar dan kecil serta tiga cincin, dengan kerugian berkisar Rp 80 jutaan," terangnya.
Yang jelas komplotan ini sudah lama melakukan aksinya, di berbagai TKP di Samarinda dan diluar Samarinda.
"Dia juga beraksi di daerah lain, termasuk Balikpapan dan ini masih kami dalami lagi," pungkasnya. (Red/NB)
Demi memberikan kemudahan akses berita, kami membuka grup di platform sosial media telegram untuk pembaca setia newsbontang.com. Mari bergabung di Grup Telegram "NB Buddy Update", dengan cara tekan link https://t.me/newsbontangupdate, kemudian pilih join.