- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Faktor Cuaca Jadi Alasan Lambatnya Pengerjaan Proyek Jembatan di Selambai
Keterangan Gambar : Proyek Pembangunan Jembatan di Selambai, Lok Tuan, Bontang Utara. (Doc. Ryn/NB)
NEWSBONTANG.COM - Dinas Perumahan, Kawasan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Bontang, menyatakan pasokan kayu ulin yang terbatas dalam pengerjaan proyek pembangunan jembatan menjadi terhambat di Kampung Selambai, Lok Tuan, Bontang Utara.
Diketahui, proyek tersebut membutuhkan 900 kubik untuk pembangunan jembatan sepanjang 2000 meter.
Proyek yang memakan anggaran Rp 13,6 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus. Dengan estimasi pekerjaan selama 135 hari. Terhitung dari bulan Juli Hingga November 2021.
Baca Lainnya :
- Bonus Rp 1,4 Juta dari Pemerintah untuk Petugas Paskibraka Bontang 20210
- Proyek Masjid Terapung akan Rampung Desember 20210
- Dewan Sorot Kinerja Kontraktor dalam Proyek Jembatan Selambai0
- Sembunyikan Sabu di Dalam Tempat Minum Ayam, Gondrong Diamankan Polisi0
- BKPSDM Bontang Belum Terima Jadwal Tes SKD CPNS dan PPPK dari BKN0
Kepala Dinas Perkimtan Bontang Zulkifli, menjelaskan faktor cuaca yang tak menentu menjadi salah satu faktor kebutuhan kayu ulin yang telah menjadi standar dalam pengerjaan proyek miliaran rupiah tersebut.
Saat ini progres pembangunan baru menyentuh delapan persen. Tentu angka itu jauh dari target, yang sebelumnya direncanakan telah mencapai 19 persen di awal September ini.
"Artinya, jika dihitung dari pengerjaan di Agustus, baru 115 kubik yang terpasang. Dari target 900 kubik kebutuhan kayu ulin," katanya saat dikonfirmasi via telepon seluler, Jumat (3/8/2021).
Tak hanya cuaca, Zulkifli juga menjelaskan spesifikasi kayu ulin yang datang terkadang tak sesuai dengan standar yang telah disepakati dalam pengerjaan. Otomatis Konsultan tidak dapat menerima pasokan kayu ulin tersebut.
"Banyak yang di reject karena balok ulin yang datang tidak berukuran 10x10, jadi konsultan pengawas tidak bisa menerimanya," terangnya.
Namun agar proyek ini bisa selesai dengan tepat waktu. Dinas Perkimtan Bontang akan memanggil kembali PT Mauriefic Putra Gemilang sebagai pemenang lelang proyek tersebut.
Zulkifli mengatakan, PT Mauriefic Putra telah mendapatkan surat dukungan dari mitra supplier kayu. Dalam surat itu sudah disepakati pasokan kayu terjamin dan tidak terjadi masalah keterlambatan.
"Minggu depan akan kami panggil, mereview kembali rencana kerja mereka," pungkasnya.
Demi menguatkan informasi ini, awak media newsbontang.com mencoba untuk untuk mengkonfirmasi keterangan dari salah satu pengusaha kayu di Bontang yang enggan disebutkan namanya, mengaku saat ini pasokan kayu balok ulin ukuran 10x10 dan papan ulin memang tidak ada (kosong) di lokasi penumpukan kayu miliknya
Ia menjelaskan, hujan dalam sebulan terakhir ini yang menyebabkan distribusi kayu ulin menjadi terhambat.
"Memang seharusnya jika kita membutuhkan kayu ulin ukuran 10x10 itu harus memesannya jauh hari sebelumnya, karena biasanya distribusi menyesuaikan cuaca. Kan kalau hujan jalannya pasti rusak di lokasi," tandasnya. (Ryn/NB)