- Tim SAR Perluas Area Pantauan Udara Cari Sriwijaya Air SJ182
- Kopaska Bawa 2 Kantong Terkait Evakuasi Sriwijaya Air SJ182 ke KRI Rigel
- Posting Rakyat Aceh Siap Perang Jika Divaksin, Pria Simeulue Ditangkap
- 900 Personel Gabungan Amankan Praperadilan Habib Rizieq di PN Jaksel
- Selama 6 Jam, Gunung Merapi Muntahkan 14 Kali Lava Pijar
- KNKT: Kemungkinan Besar Pesawat Sriwijaya Air Tidak Meledak di Udara
- Hari Ke-4 Pencarian, Begini Situasi di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
- Walikota Neni Siapkan Rumah Sakit Tipe D Untuk Isolasi Pasien Covid-19
- Sebanyak Tujuh Fasilitas Publik Diresmikan
- Remaja Kena Razia di Hotel Jambi Terdiri dari 11 Pria, 4 Wanita dan 2 Waria
Gandeng Bank Kaltimtara, Pemkot Resmi Launching Retribusi Pasar Tradisional Non Tunai
Pewarta : Risma
.jpeg)
Keterangan Gambar : Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan Kota Bontang, Asdar (Foto/Risma)
NEWS BONTANG.COM Menggandeng Bank Kaltimtara, pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan UMKM (Diskop-UKMP) akhirnya resmi luncurkan program retribusi
pasar tradisional secara non-tunai.
"Alhamdulillah program ini memang sudah kami rintis sejak akhir 2019 kemaren. Koordinasi pun ditindak lanjuti, sehingga hari ini kami bisa launching untuk satu project. Kami sangat bangga, karena Bontang termasuk diantara 10 kabupaten kota di Kalimantan Timur yang bisa launching program ini," ungkap Kepala Diskop-UKMP, Asdar Ibrahim usai kegiatan, di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota, Selasa, (04/08) pagi.
Lanjut Asdar, program ini nantinya akan dilakukan ke seluruh pasar se-Kota Bontang.
Baca Lainnya :
- Tingkatkan Mutu Wirausaha, Pemkot Gelar Pelatihan Manajemen Mutu Produk Bagi Pelaku Usaha Mikro0
- Pendapatan Merosot Tajam, Pedagang Ikan Asin Kampung BK: Seminggu Cuma Dapat Sepuluh Ribu0
- Seminggu Jelang Lebaran: Bawang Merah Tembus 65 Ribu, Ayam Broiler 50 Ribu0
- Peringati May Day, BPJAMSOSTEK Cabang Bontang Bagi 250 Paket Sembako0
- Hari Buruh, ASPB Ajak Bersatu Lawan Kebijakan Pendzoliman0
"InshaAllah ini berjalan sebagai project terlebih dahulu di pasar Telihan, kemudian pasar Taman Rawa Indah akan menyusul setelah kami cek keselurahan dari hasil di pasar Telihan,"ucapnya.
Asdar pun meyakini tidak ada kendala dalam penggunaan program yang diluncurkan ini, sebab sudah dilakukan pengkajian secara matang.
"Sampai dengan saat ini kami sudah melakukan kajian, dan rata-rata pedagang kita mesti punya handphonde (HP) dan ini aplikasi simpel saja. Jadi mudah-mudahan tidak ada kendalanya, dan kami yakin memang tidak ada kendala, karena kami pun sudah melakukan kajiannya bahkan kita lakukan sosialisasinya," ungkapnya.
Dirinya pun berharap, dengan adanya program ini, bisa menjadi salah satu langkah pemerintah untuk mendongkrak nilai PAD (Pendapatan Asli Daerah) di kota Bontang dan meminimalisir kebocoran pungutan biaya.
"Ini merupakan salah satu langkah untuk mendongkrak nilai PAD kota Bontang, dalam bentuk meminimalisir kebocoran pemungutan. Karena selama ini kan masih manual, jadi dengan penggunaan non tunai ini pedagang yang langsung melakukan kewajibannya, sehingga PAD kita bisa lebih meningkat," ujarnya optimis.