- Budaya Korupsi Yang Mengakar
- Dispopar Siapkan Program Peningkatan Pariwisata Bontang di 2024
- Wali Kota Bontang Terima Satu Unit Mini Excavator dari Bankaltimtara
- Tingkatkan Budaya Literasi,Walikota Bontang apresiasi Talkshow Membaca Menulis
- Walikota Bontang Lepas 50 Peserta FASI XII Tingkat Provinsi di Berau
- Buka Pelatihan TTG, Wali Kota Harap Menjadi Peluang Emas Ciptakan Inovasi
- Kadis Kominfo Bontang Buka Pelatihan Peliputan Pemilu dan Cek Fakta
- Bantu Atasi Permasalahan Narkoba, Dispopar Bontang Bakal Bentuk Kader dari Setiap Kelurahan
- Tingkatkan Perekaman KIA, Disdukcapil Bontang Gencarkan Sosialisasi dan Jemput Bola ke Masyarakat
- Pemkot Bontang Gelar Malam Penghargaan Kepada Seluruh Instansi
Guru Usir Murid dari Kelas Gegara Tak Punya Handphone dan Seragam Sekolah
Keterangan Gambar : Ilustrasi bullying di sekolah. (Doc. Int)
NEWSBONTANG.COM - Oknum guru di SD 002 Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), mengusir seorang siswi berinisial MF (10) yang hendak mengikuti ujian. Siswi tersebut diusir lantaran tidak mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan pembelajaran tatap muka (PTM) karena tak memiliki handphone (HP) dan seragam sekolah.
"Saat ingin ikut ujian, anak ini disuruh pulang oleh gurunya dengan nada tidak enak, karena anak ini tidak ikut pembelajaran selama setahun," jelas Ketua TRC-PPA Kaltim, Rina Zainun dikutip dalam laman detikSulsel, Jumat (3/6/2022).
Peristiwa pengusiran ini terjadi pada Selasa (28/5). MF ditemukan seorang relawan ketika sedang menangis di pinggir jalan sehabis diusir.
Baca Lainnya :
- Ancaman Abrasi Pulau Beras Basah, Aznem Sebut Sudah Bahas itu dengan Dispar Kaltim0
- Arogansi Oknum Guru ke Wartawan, PWI Kaltim Siapkan Langkah Hukum0
- Berjuang Saat Bontang Jadi Daerah Otonom, Aznem Lakukan Studi untuk Usulan Perda Penghargaan0
- Ramli Dampingi Wali Kota Tarakan ke Beras Basah, Takjub dengan Pasir Putih dan Air Asin yang Jernih0
- DPMPD Kaltim Jembatani Pembangunan Desa Kandolo Melalui Kerjasama dengan Pihak Ketiga0
"Selain diusir, anak ini juga mendapat tindak bully dari teman kelas. Dia dilempar kertas dan buku saat diusir dari kelas oleh gurunya," ujarnya.
Baca Juga : Arogansi Oknum Guru ke Wartawan, PWI Kaltim Siapkan Langkah Hukum
Ibunda MF diketahui sudah meninggal dunia sejak MF berusia 3 tahun. Sedangkan, ayahnya mendekam di penjara.
Kadisdik Kota Samarinda Asli Nuryadin angkat bicara. Ia telah memanggil kepala sekolah dan guru yang melakukan pengusiran terhadap MF.
"Saya sudah memanggil kepala sekolah dan guru-guru, dan telah mendengarkan cerita mereka, artinya kita mengoreksi diri, dan tidak ada salahnya kita minta maaf," sebutnya. (Slz/NB)
Yuk! Join ke kanal telegram “NB Buddy Update” newsbontang.com untuk mendapatkan informasi terbaru. Caranya tekan links://t.me/newsbontangupdate, kemudian pilih join.