- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Guru Usir Murid dari Kelas Gegara Tak Punya Handphone dan Seragam Sekolah

Keterangan Gambar : Ilustrasi bullying di sekolah. (Doc. Int)
NEWSBONTANG.COM - Oknum guru di SD 002 Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), mengusir seorang siswi berinisial MF (10) yang hendak mengikuti ujian. Siswi tersebut diusir lantaran tidak mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan pembelajaran tatap muka (PTM) karena tak memiliki handphone (HP) dan seragam sekolah.
"Saat ingin ikut ujian, anak ini disuruh pulang oleh gurunya dengan nada tidak enak, karena anak ini tidak ikut pembelajaran selama setahun," jelas Ketua TRC-PPA Kaltim, Rina Zainun dikutip dalam laman detikSulsel, Jumat (3/6/2022).
Peristiwa pengusiran ini terjadi pada Selasa (28/5). MF ditemukan seorang relawan ketika sedang menangis di pinggir jalan sehabis diusir.
Baca Lainnya :
- Ancaman Abrasi Pulau Beras Basah, Aznem Sebut Sudah Bahas itu dengan Dispar Kaltim0
- Arogansi Oknum Guru ke Wartawan, PWI Kaltim Siapkan Langkah Hukum0
- Berjuang Saat Bontang Jadi Daerah Otonom, Aznem Lakukan Studi untuk Usulan Perda Penghargaan0
- Ramli Dampingi Wali Kota Tarakan ke Beras Basah, Takjub dengan Pasir Putih dan Air Asin yang Jernih0
- DPMPD Kaltim Jembatani Pembangunan Desa Kandolo Melalui Kerjasama dengan Pihak Ketiga0
"Selain diusir, anak ini juga mendapat tindak bully dari teman kelas. Dia dilempar kertas dan buku saat diusir dari kelas oleh gurunya," ujarnya.
Baca Juga : Arogansi Oknum Guru ke Wartawan, PWI Kaltim Siapkan Langkah Hukum
Ibunda MF diketahui sudah meninggal dunia sejak MF berusia 3 tahun. Sedangkan, ayahnya mendekam di penjara.
Kadisdik Kota Samarinda Asli Nuryadin angkat bicara. Ia telah memanggil kepala sekolah dan guru yang melakukan pengusiran terhadap MF.
"Saya sudah memanggil kepala sekolah dan guru-guru, dan telah mendengarkan cerita mereka, artinya kita mengoreksi diri, dan tidak ada salahnya kita minta maaf," sebutnya. (Slz/NB)
Yuk! Join ke kanal telegram “NB Buddy Update” newsbontang.com untuk mendapatkan informasi terbaru. Caranya tekan links://t.me/newsbontangupdate, kemudian pilih join.