Harga Tahu Tempe Naik, Pemerintah Berikan Solusi Lewat Koperasi

By Annas 26 Mei 2021, 16:45:26 WIB Daerah
Harga Tahu Tempe Naik, Pemerintah Berikan Solusi Lewat Koperasi

Keterangan Gambar : Rapat Dinas Koperasi UKMP bersama Pengrajin Tahu Tempe Kota Bontang (PPTT) Bontang dalam membahas solusi menyelesaikan persoalan naiknya harga tahu dan tempe di pasaran, pada Selasa (25/5/2021). (Doc.Istimewa)


NEWSBONTANG.COM – Pemkot Bontang melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang berencana membentuk koperasi tahu dan tempe, sebagai alternatif naiknya harga pangan tersebut.

Diketahui, pada Sabtu (29/5/2021) pemerintah bersama dengan Persatuan Pengrajin Tahu dan Tempe (PPTT) Botang, akan menaikkan harga tempe dan tahu sebesar lima ratus hingga seribu rupiah.

Kepala Dinas Koperasi-UKMP, Asdar Ibrahim, mengatakan pihaknya menawarkan solusi jangka panjang, dengan diperlukan adanya wadah koperasi yang membidangi persoalan tahu tempe, dalam mengontrol harga jual di pasar Bontang.

Baca Lainnya :

“Jika PPTT menginginkan peran dalam mengontrol harga para pengrajin di Bontang dan memastikan kesamaan ongkos produksi maupun harga jual, maka pilihan tepatnya membentuk koperasi tahu tempe,” katanya dalam rapat bersama dengan pengurus PPTT Bontang, di pasar Tamrin, beberapa waktu lalu.

Kenaikan tersebut berlaku untuk disemua daerah di Indonesia. Terdekat seperti Balikpapan, yang harga beli kedelai mencapai Rp 12.500 /Kg.

Namun dengan keberadaan koperasi tahu tempe di Balikpapan, membuat harga tersebut tidak mempengaruhi nilai jual hasil olahan kedelai tersebut.

"Kami bisa merasakan bagaimana perasaan teman-teman pengrajin, karena masih berdiri sendiri-sendiri, jadi wajar kalau ada perbedaan harga, " ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Anggota Komisi II DPRD Bontang, Sumaryono, mangatakan pihaknya memberikan dukungan pemerintah dalam membentuk koperasi tahu dan tempe di Bontang.

Disaat krisis seperti ini, tentu langkah tersebut dapat menyelamatkan panganan tersebut tetap terdistribusi dengan baik untuk masyarakat di Bontang.

"Beberapa pengrajin minta kita contoh di Balikpapan," kata Sumaryono.

Pihak Dewan berencana untuk melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan, dalam mempelajari kajian pembuatan koperasi tahu tempe di wilayah tersebut.

Diketahui, hingga saat ini harga perkarung (50 Kg) kedelai mencapai Rp 600 ribu. Kelangkaan dari impor yang didapatkan melalui dua negara yakni Cina dan Amerika, dipastikan menjadi dalang naiknya harga tahu dan tempe di indonesia. (Ian/NB)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.