- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
- DPMPTSP Akan Gelar Inspeksi Lapangan Pengawasan Penanaman Modal
Harga Tahu Tempe Naik, Pemerintah Berikan Solusi Lewat Koperasi
Keterangan Gambar : Rapat Dinas Koperasi UKMP bersama Pengrajin Tahu Tempe Kota Bontang (PPTT) Bontang dalam membahas solusi menyelesaikan persoalan naiknya harga tahu dan tempe di pasaran, pada Selasa (25/5/2021). (Doc.Istimewa)
NEWSBONTANG.COM –
Pemkot Bontang melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan
(Diskop-UKMP) Bontang berencana membentuk koperasi tahu dan tempe, sebagai
alternatif naiknya harga pangan tersebut.
Diketahui, pada Sabtu (29/5/2021) pemerintah bersama
dengan Persatuan Pengrajin Tahu dan Tempe (PPTT) Botang, akan menaikkan harga
tempe dan tahu sebesar lima ratus hingga seribu rupiah.
Kepala Dinas Koperasi-UKMP, Asdar Ibrahim, mengatakan
pihaknya menawarkan solusi jangka panjang, dengan diperlukan adanya wadah
koperasi yang membidangi persoalan tahu tempe, dalam mengontrol harga jual di
pasar Bontang.
Baca Lainnya :
- Putra Terbaik Bontang Lolos jadi Paskibraka Nasional 20210
- Dua Pengedar Sabu Kelas Teri di Bontang Diancam Hukuman 5 Tahun Penjara0
- Dispopar Bontang Usulkan Anggaran Pelatihan Capaska ke Dewan Sebesar Rp 919 Juta0
- Surat Tidak Digubris, Dewan Sidak Pihak Manajemen PLTU Teluk Kadere0
- Sekolah Bentuk Panitia Rombel PPDB 2021, Bantu Orang Tua Murid Akses Informasi0
“Jika PPTT menginginkan peran dalam mengontrol harga
para pengrajin di Bontang dan memastikan kesamaan ongkos produksi maupun harga
jual, maka pilihan tepatnya membentuk koperasi tahu tempe,” katanya dalam rapat
bersama dengan pengurus PPTT Bontang, di pasar Tamrin, beberapa waktu lalu.
Kenaikan tersebut berlaku untuk disemua daerah di
Indonesia. Terdekat seperti Balikpapan, yang harga beli kedelai mencapai Rp
12.500 /Kg.
Namun dengan keberadaan koperasi tahu tempe di
Balikpapan, membuat harga tersebut tidak mempengaruhi nilai jual hasil olahan
kedelai tersebut.
"Kami bisa merasakan bagaimana perasaan teman-teman
pengrajin, karena masih berdiri sendiri-sendiri, jadi wajar kalau ada perbedaan
harga, " ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Anggota Komisi II DPRD Bontang,
Sumaryono, mangatakan pihaknya memberikan dukungan pemerintah dalam membentuk
koperasi tahu dan tempe di Bontang.
Disaat krisis seperti ini, tentu langkah tersebut dapat
menyelamatkan panganan tersebut tetap terdistribusi dengan baik untuk
masyarakat di Bontang.
"Beberapa pengrajin minta kita contoh di
Balikpapan," kata Sumaryono.
Pihak Dewan berencana untuk melakukan kunjungan kerja ke
Balikpapan, dalam mempelajari kajian pembuatan koperasi tahu tempe di wilayah
tersebut.
Diketahui, hingga saat ini harga perkarung (50 Kg)
kedelai mencapai Rp 600 ribu. Kelangkaan dari impor yang
didapatkan melalui dua negara yakni Cina dan Amerika, dipastikan menjadi dalang naiknya harga tahu dan tempe di indonesia. (Ian/NB)