- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Imbas Korona, Keuangan Global Menurun DBH Diproyeksi Merosot
Keterangan Gambar : Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Bontang Sigit Alfian (Foto/Mirah Hayati)
NEWS BONTANG
– Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bontang Sigit Alfian menyebut,
ekonomi dan keuangan global saat ini tengah mengalami penurunan akibat pandemi Coronavirus
Disease (Covid-19). Lantaran virus ini telah mewabah di hampir seluruh negara
dan sekaligus menggoyahkan ekonomi.
Menurut Sigit,
penurunan keuangan global ini cepat atau lambat tentu bakal turut memengaruhi
perekonomian Indonesia. Terlebih saat ini, harga dollar terhadap rupiah yang
semakin tinggi mencapai Rp 16 ribu.
“Kenapa
tinggi karena ekspor berkurang dan rata-rata orang di rumahkan. Karena
Pemerintah lebih mengutamakan kesehatan, nyawa masyarakat dibanding pendapatan,”
ujarnya saat ditemui, Senin (30/3/2020).
Baca Lainnya :
- Update Corona 31 Maret: Kabar Baik, Hasil Pemeriksaan Laboratorium 6 ODP Negatif0
- Antisipasi Covid-19, Dishub Segera Bangun Posko Terpadu di Tugu Selamat Datang0
- Imbas Korona, HIPMI Minta Pemerintah Optimalkan Pelayanan Agar Tak Hambat Geliat Ekonomi0
- Bakhtiar Wakkang Semprot Disinfektan Pemukiman Warga0
- Bersatu Lawan Korona, Polres Bontang Gelar Giat Penyemprotan Disinfektan0
Lebih lanjut
Sigit menjelaskan, impor barang masuk pun saat ini telah dibatasi, harga minyak
turun drastis yakni dari harga 70 dollar per barel sekarang sekitar diangka 28
dollar per barel.
“Jadi,
pendapatan daerah pun ikut menurun. Dana Bagi Hasil (DBH) khusus minyak pun
kemungkinan besar menurun, prioritas utama sekarang Indonesia Sehat,”
terangnya.
Kata dia, terkait
perubahan anggaran, akan lebih dikonsentrasikan kepada penanganan Covid-19.
“Dari
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) semuanya sekarang, seluruh daerah diminta untuk
berkonsentrasi kepada kesehatan masyarakat di anggaran-anggarannya,"
ungakapnya.
Menurutnya,
untuk sementara tidak ada lagi alokasi anggaran untuk pengadaan. Semua alokasi
akan dialihkan ke dana kesehatan dan bantuan bagi masyarakat.
“Dari Wali
Kota juga menginstruksikan ke kami untuk meneruskan bantuan kepada masyarakat
lagi dalam waktu dekat ini, masyarakat tidak perlu resah," pungkasnya.
(*/Mira/NB).