- Sampah Masih Menumpuk di Median Jalan Sultan Hasanuddin Berbas Tengah
- Basri Irit Bicara Soal Aturan Baru Disiplin PNS
- PNS Bolos Kerja Selama 10 Hari Berturut, Siap-siap Dipecat!
- Daftar BPJS Via WhatsApp? Ini Layanan Baru BPJS Kesehatan
- Sempurnakan Fitrah, Majelis Taklim Muslimah Yayasan Baiturrahman Gelar Khitan Massal
- Ini Rangkaian Kegiatan Perayaan HUT ke-34 Den Arhanud Rudal 002 Bontang
- Mantan Istri Tolak Rujuk, R Nekat Main Pukul
- Polres Bontang Gelar Lomba Menembak Buat Insan Pers, Hiburan di Tengah Kesibukan Liputan
- Pengembangan Wisata Religi di Kutai Lama Butuh Anggaran sebesar Rp 10 Miliar
- Dispora Gelar Kemah Bhakti untuk Tingkatkan Hubungan Sosial Pemuda Kaltim
Israel Akan Mendaratkan Pesawat Luar Angkasa di Bulan Tahun 2024
Redaksi Newsbontang

Keterangan Gambar : Ilustrasi (iStock)
NEWS BONTANG- Israel meluncurkan proyek Beresheet 2 yang bertujuan mendaratkan sebuah
pesawat luar angkasa tanpa awak di Bulan tahun 2024 mendatang. Misi serupa
sebelumnya berujung tabrakan ke permukaan Bulan.
Seperti dilansir AFP, Rabu (10/12/2020), pesawat luar angkasa Beresheet
yang asli memiliki berat 585 kilogram ini dirakit oleh LSM Israel, SpaceIL dan
perusahaan milik negara, Industri Dirgantara Israel. Dalam misi pada April 2019
lalu, Beresheet berhasil mencapai Bulan namun mengalami kegagalan mesin saat
hendak melakukan pendaratan.
Baca Lainnya :
Pihak SpaceIL bertemu Menteri Ilmu Pengetahuan Israel, Yizhar Shai, di
kediaman Presiden Israel, Reuven Rivlin. Disebutkan Presiden Rivlin bahwa
proyek ini merupakan 'kesempatan untuk menyegarkan sudut pandang kita'.
"Ini adalah kesempatan untuk mengingatkan diri kita soal tanggung
jawab kita terhadap Bumi," ujar Rivlin.
Shai, yang kantornya terlibat dalam proyek ini, menyatakan dirinya
mengharapkan Beresheet 2 akan 'mendefinisikan kembali batas-batas apa yang
mungkin dicapai dan menetapkan Israel sebagai kekuatan inovasi'.
Beresheet 2 nantinya akan terdiri atas tiga pesawat luar angkasa yang
berdekatan.
Sejauh ini, hanya Rusia, Amerika Serikat dan China yang telah melakukan
perjalanan sejauh 384 ribu kilometer dan mendarat dengan selamat di Bulan.
Misi terbaru oleh China bertujuan untuk mengumpulkan sampel bebatuan
bulan dan membawanya kembali ke Bumi. Pesawat ruang angkasa Chang'e-5 dibawa ke
luar angkasa oleh Long March-5, roket pengangkut terbesar di China, yang diluncurkan
dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di pulau Hainan, China selatan pada
Selasa (24/11) pukul 4:30 pagi waktu Beijing.
Komandan peluncuran Zhang Xueyu mengatakan proses lepas landas berjalan
sukses. Misi Chang'e-5, yang dikoordinasikan oleh Administrasi Luar Angkasa
Nasional China, dinamai sesuai nama dewi bulan China sejarah kuno.
Diketahui bahwa China sedang meningkatkan program luar angkasanya dan ''misi bulan'' adalah yang paling ambisius di China hingga saat ini. Sampel material terakhir dari bulan sudah lama sekali diambil oleh misi Luna-24 Uni Soviet pada Agustus 1976. Tahun lalu, misi Chang'e-4 berhasil melakukan pendaratan pertama di sisi gelap bulan.
Pada bulan Juli, China juga meluncurkan misi independen pertamanya ke Mars. China juga berencana untuk membangun stasiun luar angkasa sendiri pada tahun 2022 dan mengirim penyelidikan ke Jupiter pada tahun 2029 mendatang.
Sumber : Detik News