Jokowi Butuh Rp 501 Triliun Buat Bangun IKN

By Annas 07 Nov 2021, 12:54:29 WIB Nasional
Jokowi Butuh Rp 501 Triliun Buat Bangun IKN

Keterangan Gambar : Dokumentasi pertemuan Jokowi di dalam agenda Indonesia - PEA Investment Forum, di Dubai, Kamis (4/11/2021) lalu.


NEWSBONTANG.COM - Presiden RI Joko Widodo, mengungkap kebutuhan anggaran ratusan triliun untuk pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur (Kaltim), dalam agenda Indonesia - PEA Investment Forum, di Dubai, Kamis (4/11/2021) lalu.

 

Dalam membangun IKN Indonesia membutuhkan anggaran sebesar US$ 35 miliar. Apabila dirupiahkan dengan asumsi kurs US$ 1 - Rp 14.330, maka indonesia membutuhkan anggaran sebesar Rp 501,5 triliun.

Baca Lainnya :

 

Jokowi menyampaikan, anggaran itu digunakan untuk pembangunan IKN. Serta sektor prioritas kerja sama antara Indonesia dan PEA. Terdapat tiga program prioritas yang ditawarkan untuk investasi di Indonesia.

 

“Yang pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar US$ 35 miliar,” kata Jokowi dilansir dari Setkab.go.id, pada Minggu (7/11/2021).

 

Sektor kedua, Jokowi mengundang investor yang berkomitmen untuk sumber energi baru dan terbarukan. 

 

“Jika anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan, ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam, hidro, surya, panas bumi dan lain-lain,” kata Jokowi di depan para investor PEA.

 

Sektor prioritas ketiga yang disampaikan Presiden adalah di sektor perdagangan. Jokowi menekankan pentingnya diversifikasi perdagangan dan mulai menegosiasikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).

 

“Saya harapkan pada Maret tahun depan perundingan sudah akan selesai,” terang Jokowi.

 

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara Indonesia-PEA Investment Forum yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

 

Lalu, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan M. Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA Husin Bagis dan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.

 

Setelah menghabiskan waktu dalam membahas rencana investasi di IKW lantas Jokowi menyaksikan penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Air Products and Chemical asal Amerika Serikat.

 

Penandatanganan merupakan kerjasama di industri gasifikasi batubara dan turunannya. Dihadiri langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Seifi Ghasemi, Presiden, Chairman, sekaligus CEO dari Air Products and Chemical secara virtual. (Red/NB)

 

Sumber : Bisnis Kontan




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.