- Gelar World Cleanup Day 2024, Pemerintah Harap Ini Menjadi Aksi Global
- Sekertaris Daerah Bontang AJi Erlynawati Tutup Acara Puncak bontang Animal Festival
- Disdukcapil Bontang Terbitkan KTP Ke 3 Pelajar Berusia 17 Tahun.
- Pjs Wali Kota Bontang, bimtek tetap memperhatikan prosedur dan ada output yang baik.
- Dorong Ekonomi Daerah, DPMPTSP Bontang Fokus Kemudahan Investasi Melalui Raperda Insentif
- Dorong Ekonomi Daerah, DPMPTSP Bontang Fokus Kemudahan Investasi Lewat Raperda Insentif
- Bontang Lestari Disiapkan Jadi Kawasan Industri Terpadu, Pemerintah Fasilitasi Percepatan Investasi
- DPMPTSP Bontang Tingkatkan Transparansi dengan Layanan SKP Penelitian Online
- Siapkan Infrastruktur Bongkar Muat di Bontang, Dorong Pemerintah Pusat untuk Bangun Pelabuhan
- DPMPTSP Gelar Penyusunan Dokumen IKM Perizinan
Jokowi Butuh Rp 501 Triliun Buat Bangun IKN
Keterangan Gambar : Dokumentasi pertemuan Jokowi di dalam agenda Indonesia - PEA Investment Forum, di Dubai, Kamis (4/11/2021) lalu.
NEWSBONTANG.COM - Presiden RI Joko Widodo, mengungkap kebutuhan anggaran ratusan triliun untuk pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur (Kaltim), dalam agenda Indonesia - PEA Investment Forum, di Dubai, Kamis (4/11/2021) lalu.
Dalam membangun IKN Indonesia membutuhkan anggaran sebesar US$ 35 miliar. Apabila dirupiahkan dengan asumsi kurs US$ 1 - Rp 14.330, maka indonesia membutuhkan anggaran sebesar Rp 501,5 triliun.
Baca Lainnya :
- Panglima TNI Baru Usulan Jokowi Disetujui Dewan Senayan0
- Komisioner KPU RI : Ada Rencana Pemilu Diselenggarakan pada 20270
- Jokowi Hadiri KTT G20 di Italia, 3 Pemimpin Negara Absen0
- Presiden RI Jokowi : Covid-19 Tak Mungkin Hilang Sepenuhnya0
- Jokowi Perpanjang Episode PPKM di Indonesia0
Jokowi menyampaikan, anggaran itu digunakan untuk pembangunan IKN. Serta sektor prioritas kerja sama antara Indonesia dan PEA. Terdapat tiga program prioritas yang ditawarkan untuk investasi di Indonesia.
“Yang pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Untuk membangun ibu kota baru setidaknya dibutuhkan dana sebesar US$ 35 miliar,” kata Jokowi dilansir dari Setkab.go.id, pada Minggu (7/11/2021).
Sektor kedua, Jokowi mengundang investor yang berkomitmen untuk sumber energi baru dan terbarukan.
“Jika anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan, ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam, hidro, surya, panas bumi dan lain-lain,” kata Jokowi di depan para investor PEA.
Sektor prioritas ketiga yang disampaikan Presiden adalah di sektor perdagangan. Jokowi menekankan pentingnya diversifikasi perdagangan dan mulai menegosiasikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).
“Saya harapkan pada Maret tahun depan perundingan sudah akan selesai,” terang Jokowi.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara Indonesia-PEA Investment Forum yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Lalu, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan M. Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA Husin Bagis dan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.
Setelah menghabiskan waktu dalam membahas rencana investasi di IKW lantas Jokowi menyaksikan penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Air Products and Chemical asal Amerika Serikat.
Penandatanganan merupakan kerjasama di industri gasifikasi batubara dan turunannya. Dihadiri langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Seifi Ghasemi, Presiden, Chairman, sekaligus CEO dari Air Products and Chemical secara virtual. (Red/NB)
Sumber : Bisnis Kontan