- Pertamina Batal Bangun Proyek Kilang, HIPMI Bontang Minta Keseriusan Pemerintah Pusat
- Tim SAR Perluas Area Pantauan Udara Cari Sriwijaya Air SJ182
- Kopaska Bawa 2 Kantong Terkait Evakuasi Sriwijaya Air SJ182 ke KRI Rigel
- Posting Rakyat Aceh Siap Perang Jika Divaksin, Pria Simeulue Ditangkap
- 900 Personel Gabungan Amankan Praperadilan Habib Rizieq di PN Jaksel
- Selama 6 Jam, Gunung Merapi Muntahkan 14 Kali Lava Pijar
- KNKT: Kemungkinan Besar Pesawat Sriwijaya Air Tidak Meledak di Udara
- Hari Ke-4 Pencarian, Begini Situasi di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
- Walikota Neni Siapkan Rumah Sakit Tipe D Untuk Isolasi Pasien Covid-19
- Sebanyak Tujuh Fasilitas Publik Diresmikan
KNKT: Kemungkinan Besar Pesawat Sriwijaya Air Tidak Meledak di Udara
Redaksi News Bontang

Keterangan Gambar : Puing Sriwijaya Air SJ182 (Rifkianto Nugroho/detikcom)
NEWS BONTANG- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap kemungkinan
besar pesawat Sriwijaya Air SJ182 tidak meledak di udara. KNKT menyebut pesawat
Sriwijaya itu meledak di satu titik.
"Ya kalau selama ini informasinya ya memang ini seperti yang
dikatakan oleh Pak Ketua KNKT bahwa kemungkinan besar pesawat itu jatuhnya di
satu titik artinya dia tidak meledak di udara. Jadi dia betul-betul di satu
poin, cuman kan ketika dia di satu poin juga bisa saja menyebar di beberapa
meter mudah-mudahan tidak lebih dari 200 meter jadi kita gunakan fokus di
situ," kata Investigator Keselamatan Pelayanan KNKT Bambang Irawan kepada
wartawan di atas Kapal Riset Baruna Jaya IV, Selasa (12/1/2021).
Baca Lainnya :
- PPP: Tutup Perdebatan Soal Kehalalan0
- Raja Salman Disuntik Vaksin Corona Pfizer-BioNTech0
- Rusun untuk Tunawisma Akan Dibangun di Bekasi, Risma: Target Akhir Tahun Selesai0
- Sejumlah Politikus Partai Republik Sebut Trump Harus Dicopot0
- Kiprah CNSA: Peluncuran Luar Angkasa dengan Awak hingga Pendaratan di Bulan0
Bambang menerangkan pesawat Sriwijaya Air SJ182 itu ada kemungkinan
meledak di laut Kepulauan Seribu. Hal ini, sebut Bambang, bisa saja terjadi
lantaran penurunan ketinggian pesawat ketika sampai di 250 kaki.
"Iya betul (meledak di laut) jadi sesuai dengan yang disampaikan Pak
Ketua demikian. Jadi karena proses penurunan ketinggian juga didapat diikuti
demikian, jadi pesawat tersebut sampai di ketinggian 250 kaki masih dalam keadaan
utuh. Jadi kemungkinan besar sampai ketika dia menyentuh di air dengan
kedalaman 20 meter ya dia dengan kecepatan yang cukup tinggi ya tentu akan
menjadi impact yang sangat kuat," ungkapnya.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di
perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu, 9 Januari 2021, pukul 14.40 WIB. Pesawat
hilang kontak setelah 4 menit mengudara. Tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air
SJ182 masih belum diketahui apa penyebabnya.
Operasi SAR masih terus dilakukan hingga saat ini. Bagian serpihan
pesawat serta sejumlah bagian tubuh manusia yang diduga korban Sriwijaya Air
sudah mulai ditemukan.
Hari ini, tim Basarnas memperluas areal pelaksanaan pencarian melalui udara. Perluasan tersebut dilakukan guna memaksimalkan pencarian serpihan pesawat dari Sriwijaya Air SJ182.
"Untuk areal pelaksanaan kegiatan udara itu akan kita tetap melaksanakan pemantauan lewat udara dengan areal yang kita perluas," kata Rasman kepada wartawan di JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).
Sumber : Detik News