- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Lancarkan Program PJJ, 15.300 LKS Siap Diluncurkan Bagi Pelajar Bontang
Pewarta : Risma
Keterangan Gambar : Kabid Dikdas Disdikbud Bontang Saparuddin (Foto/Dokumentasi NB)
NEWS BONTANG, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) Kota Bontang,terus melakukan berbagai inovasi dalam program
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa Pandemi Covid-19. Rencananya, dalam
minggu ini bakal diluncurkan sebanyak 15.300 Lembar Kerja Siswa (LKS) bagi siswa yang tidak memiliki handphone berbasis android.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Saparudin,
menyatakan diperkirakan pengadaan Lembar Kerja Siswa (LKS) akan segera sampai
kepada pihaknya.
“LKS sekarang dalam proses pengiriman, mungkin
ini dalam satu minggu sudah sampai di
kami, LKSnya tetap diterima pihak Disdik Bontang, kemudian kami distribusikan ke
sekolah," jelasnya, saat ditemui di Gedung Autis Center Kota Bontang,
Jumat(18/9) pagi.
Baca Lainnya :
- Disdik Bontang Kucurkan Angggaran Kuota Internet untuk Para Siswa 0
- Omset Pajak Menurun, Bapenda Bontang Gencar Upaya Promosi 0
- Dwi Fitriyani Persit KCK Denarhanud-002, Sabet Juara 1 Penyuluh KB Teladan0
- Bapenda Bagikan Peralatan Kebersihan Senilai Rp.124 Juta di 60 tempat Usaha0
- Program RTLH Sudah Dikucurkan , Dinsos Bontang : Kami Belum Terima Surat Resmi Kemensos0
Menurutnya,, pengadaan LKS ini nantinya diprioritaskan bagi siswa-siswi yang tidak memiliki handphone berbasis android.
“Kami mengerti kondisi para siswa yang tidak mempunyai handphone
berbasis android, itu dulu kita prioritaskan,” ucap Saparudin.
Nantinya, bagi siswa atau siswi yang memiliki
handphone berbasis android, tidak perlu lagi menggunakan LKS, karena telah
mengikuti pembelajaran secara virtual, baik melalui televisi maupun channel Youtube
serta akses yang telah disiapkan.
Anggaran yang dikucurkan untuk pengadaan bentuk LKS
menurut pihaknya bekisar Rp 200 juta.
“Anggarannya 200 juta. Kalau misalnya nanti
lebih maka harus lelang,” bebernya.
Sekedar informasi pengadaan LKS untuk pelajar
jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan total
15.300, dengan rincian pelajar SD 9.300 dan SMP 6.000 siswa.