- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Masjid Al Wahhab Tertua di Bontang, Ini Sejarahnya
Keterangan Gambar : Tampilan Masjid Al Wahhab dari Parkiran Masjid, Senin (28/4/2022). (Doc.NB)
NEWSBONTANG.COM - Masjid Al Wahhab yang terletak di jalan Piere Tendean, Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Baru menjadi bukti sekaligus saksi sejarah awal masuknya agama islam di Bontang.
Masjid yang berusia 223 tahun dengan material kayu ulin khas Kalimantan ini dipercaya sebagai masjid pertama dan tertua di Bontang.
Penemuan pohon dan makam tua serta tulisan tahun berdirinya masjid pada tiang penyangga utama memperkuat keyakinan masyarakat.
Baca Lainnya :
- Sidang Gugatan Maruf Effendy Ditunda, Dewan Etik PKS Absen0
- Hati-hati! Kendaraan ODOL Bakal Ditilang Polisi0
- Pemprov Kaltim Siapkan Berkas Penyerahan Surat Tanah ke 30 Warga0
- Isran Noor Beber Rencana Presiden Kemah di Titik Nol IKN0
- KSOP Kelas II Bontang Gawangi Posko Info Mudik 2022 di Pelabuhan Lok Tuan0
Ketua Takmir Masjid Al Wahhab, Gustan Sulaiman menjelaskan, masjid ini dulunya dikenal dengan nama masjid Api-api sesuai dengan awal mula lokasi masjid didirikan.
“Karena letaknya di Kampung Api-api, makanya warga beri nama Masjid Api-api,” kata Gustan–sapaannya, saat dikonfirmasi pada Senin (18/4/2022).
Lokasinya yang berada di tepi sungai ini, dulunya masyarakat dari wilayah lok Tuan, Tanjung Limau, dan Guntung, sering melaksanakan sholat di masjid tersebut dengan menggunakan perahu.
Gustan mengatakan, setelah terbengkalai dan sempat tidak digunakan akibat kerusakan pada atap dan dinding membuat warga untuk beralih ke Masjid Istiqomah di Bontang Baru.
“Waktu itu warga pindah masjid di istiqomah atau dulu dikenal masjid Bontang Baru,” ujarnya.
Kemudian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang merenovasi bangunan masjid pada tahun 2000, agar bisa kembali digunakan.
Awalnya bangunan ini mirip seperti Masjid Agung Demak di Banten, dimana masjid memiliki kubah yang terbuat dari kayu ulin menyerupai stupa berukuran kecil.
Masjid ini juga dipercaya dibangun oleh sejumlah perantau dari suku Bajau, Bugis, dan Kutai, yang tinggal di sekitar pesisir Bontang.
"Bentuk bangunan merupakan perpaduan dari budaya Bugis, Kalimantan, Demak, dan Sumatra," tuturnya.
Masjid tersebut saat ini ditopang 10 tiang yang kokoh. Setelah direnovasi hanya menyisakan 4 tiang lama yang masih digunakan dan 6 tiang lainnya diganti dengan yang baru.
“Ukuran masjid pun masih sama, masih ada 4 tiang yang belum diganti hingga sekarang ini. Ada juga beberapa tambahan bangunan di halaman dan jembatan masjid,” tandasnya. (Ian/NB)
Yuk! Join ke kanal telegram “NB Buddy Update” newsbontang.com untuk mendapatkan informasi terbaru. Caranya tekan link https://t.me/newsbontangupdate, kemudian pilih join.