- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
MTQ ke 42 Kaltim akan Sepi Penonton, Ketua Asik : Hanya Untungkan Pengusaha Hotel

Keterangan Gambar : Ketua Asosiasi Kerajianan (Asik) dan Pemerhati UMKM Bontang, Hadaruddin, saat memberikan keterangan terkait protesnya terhadap kebijakan panitia penyelenggara MTQ ke 42 Kaltim, pada Sabtu (29/5/2021). (Doc. Istimewa)
NEWSBONTANG.COM – Ketua
Asosiasi Industri Kerajinan (Asik) Bontang, Hadaruddin, menyesalkan kebijakan
panitia Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) ke 42 Kaltim yang melarang pelaku UMKM
menjual produk UKM di arena MTQ, di Stadion Bessai Berinta (Lang-lang).
Langkah itu menurutnya bertentangan dengan keinginan
pemerintah, yang menginginkan terjadinya percepatan pemulihan ekonomi di masa
pandemi Covid-19.
Malahan alasan pandemi membuat pelaku UMKM, tidak
mendapatkan tempat dalam gelaran event tahunan ini.
Baca Lainnya :
- Soal Lokasi Upacara 17 Agustus, Dispopar Tawarkan 2 Tempat0
- Rustam Janji Kawal Anggaran untuk Paskibraka Bontang 20210
- Dewan Minta Pemkot Buat Aturan Khusus Selesaikan Masalah Parkir Liar0
- Dispopar Bontang Minta Wali Kota Bisa Matangkan Rencana Pembangunan Wisata di Waduk Kanaan0
- Dewan Usulkan Upacara HUT RI Ke 76 di Stadion Taman Prestasi Bontang Lestari0
"Alasannya karena prokes, seharusnya kan bisa prokes
jalan tapi ekonomi juga berjalan. Toh pusat, intruksikan begitu kok," katanya,
Sabtu (29/5/2021) malam lalu.
Sejauh ini, kebijakan yang diambil oleh panitia hanya
cenderung menguntungkan pihak hotel. Yang mana, diketahui 15 hotel telah diajak
kerjasama pihak panitia, untuk tempat menginap setiap kontingen dari 10 daerah
di Kaltim.
Padahal, dengan jumlah peserta kunjungan yang diperkirakan
mencapai 1000-an orang ini, akan memberikan dampak yang baik bagi perekonomian
pelaku UMKM.
"Kalau begini hanya pengusaha hotel saja yang
diuntungkan," sesalnya.
Jika tidak bisa, pihaknya menawarkan kepada panitia
pelaksana untuk memberikan kesempatan kepada setiap kontingen untuk berkeliling
ke setiap sentra UMKM yang ada di Bontang.
"Kalau memang tak dibolehkan, mereka sebelum pulang
harus diajak berkeliling dulu belanja untuk oleh-oleh," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan
Perdagangan (Diskop-UKMP) Bontang, Asdar Ibrahim mengatakan, pihak tidak
berdiam diri saja melihat kebijakan ini. Akan tetapi, alasan kuat dari
penyelenggara membuat aturan itu tetap diterapkan.
"Kita sudah
usahakan, tapi karena aturannya pembatasan demi prokes, yah tidak bisa," ungkap
Asdar.
Terpisah, Kepala Bidang Koperasi, Diskop-UKMP Bontang, Yusran
menegaskan jika dalam gelaran acara nanti tidak akan ada penonton seperti
penyelenggaraan MTQ pada umumnya.
Peserta akan diminta untuk segera meninggalkan arena
ketika selesai lomba, dan harus kembali lagi ke hotel. Waktu peserta selama di lokasi lomba, dipastikan sangat singkat.
"Peserta datang 30 menit sebelum acara. Lalu
ditempatkan di ruangan khusus. Tidak boleh keluyuran. Setelah lomba 15 menit
harus kembali ke hotel. Jadi untuk apa kita (pedagang) ada di sana,"
tegasnya.
Meski begitu, pihaknya tetap memberikan kebijakan kepada
pelaku UMKM untuk mengisi setiap stand dengan pajangan hasil kerajinan, maupun
brosur atau leaflet. (Red/NB)