- Budaya Korupsi Yang Mengakar
- Dispopar Siapkan Program Peningkatan Pariwisata Bontang di 2024
- Wali Kota Bontang Terima Satu Unit Mini Excavator dari Bankaltimtara
- Tingkatkan Budaya Literasi,Walikota Bontang apresiasi Talkshow Membaca Menulis
- Walikota Bontang Lepas 50 Peserta FASI XII Tingkat Provinsi di Berau
- Buka Pelatihan TTG, Wali Kota Harap Menjadi Peluang Emas Ciptakan Inovasi
- Kadis Kominfo Bontang Buka Pelatihan Peliputan Pemilu dan Cek Fakta
- Bantu Atasi Permasalahan Narkoba, Dispopar Bontang Bakal Bentuk Kader dari Setiap Kelurahan
- Tingkatkan Perekaman KIA, Disdukcapil Bontang Gencarkan Sosialisasi dan Jemput Bola ke Masyarakat
- Pemkot Bontang Gelar Malam Penghargaan Kepada Seluruh Instansi
Nakes Belum Terima Insentif, Ini Dalih Pemkot
Keterangan Gambar : Sekertaris Kota (Sekkot) Bontang, Ajy Erlinawaty (Doc. Ian/NB)
NEWSBONTANG.COM – Tenaga Kesehatan
(Nakes) di Bontang hingga saat ini belum menerima pembayaran tunggakan insentif
dari Pemkot Bontang.
Ketua
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bontang, Aji Elrynawaty, menjelaskan
keterlambatan pembayaran insentif nakes dikarenakan adanya perubahan kebijakan
dari pemerintah pusat.
Dimana
sebelumnya, insentif tersebut ditanggung oleh pemerintah pusat dan pada bulan
Desember lalu pembayaran insentif itu dilimpahkan kepada pemerintah daerah
(Pemda).
Baca Lainnya :
- Server Down, Pendaftaran BPUM Bakal di Perpanjang0
- Bersihkan Lapak, Pedagang Lang-lang Siap Jualan Lagi0
- Ayo ! Warga Bontang Bisa Daftar Online Vaksinasi Covid-190
- Clean Action, Cara Dispopar Maknai Hari Lingkungan Hidup Sedunia0
- Cermati Syaratnya, Diskop UKMP Temukan Data Ganda Calon Penerima BPUM0
"Kekurangan
insentif nakes tahun lalu juga diakomodir oleh APBD Bontang. Sebab, tiga bulan
terakhir diakhir 2020, pemerintah pusat tidak mengalokasikan dana ke
daerah," kata Iin, yang juga menjabat sebagai Sekertaris Kota, Rabu
(16/6/2021).
Diketahui,
pemkot Bontang mengusulkan Rp 7 Miliar untuk insentif nakes hingga akhir tahun
2020 lalu. Namun pemerintah pusat hanya merelokasikan anggaran sebesar Rp 4 Miliar
sehingga pembayaran insentif tahun lalu cuma bisa menanggung sampai bulan
Septemper lalu.
Akibatnya,
pemkot harus menutupi kekurangan insentif akhir tahun lalu sebesar Rp 2,9
miliar dengan dana tambahan insentif berasal dari DAU dan DBH.
Hal
tersebut tentunya membuat Pemkot Bontang kewalahan, sehingga insentif nakes tahun
2021 belum bisa dibayarkan.
Menurutnya
APBD murni 2021 tidak dapat mengakomodir pembayaran insentif Nakes. Sebab
Pemkot Bontang masih perlu menetapkan standarisasi nilai insentif tersebut.
Pasalnya
jika mengikuti standar insentif nakes tahun lalu tidak akan cukup jika hanya
bergantung pada APBD yang ada.
Dengan
standar insentif untuk dokter spesialis Rp 15 juta, dokter umum Rp 10 juta, dan
tenaga kesehatan lainnya Rp 5 juta dan besaran biaya itu ditentukan dan
dibayarkan oleh pemerintah pusat dan bukan.
“Masih
kita bahas, belum dianggarkan. Standarnya masih binggung, kita juga harus lihat
kondisi APBD,” ungkapnya.
Pemerintah
pastinya akan terus mengusahakan agar insentif Nakes terbayarkan, meski tren
kasus Covid-19 di Bontang pun telah melandai. Namun kemungkinan akan di bayar
di APBD Perubahan 2021.
“Karena
kalau dimasukkan di pergeseran sudah tidak bisa digeser lagi. Nanti kita fokus
bahas itu. Insya Allah bisa dianggaran perubahan,” ujarnya.
Dikonfirmasi
terpisah, Kepala Dinas Kesehatan dr Bahauddin membenarkan jika insentif nakes
2021 belum terbayarakan.
Padahal,
pihaknya telah mengusulkan pembayaran insentif Nakes kepada di Tim TAPD Kota
Bontang.
“Nanti
bisa ditanyain sama tim anggaran. Karena kami hanya mengusulkan saja,” ujarnya.
Disinggung
soal besaran anggaran insentif yang diusulkan, dr Baha mengaku lupa. Lantaran
usulan tersebut sudah lama.
"Maaf,
sudah lupa. Karena sudah beberapa waktu lalu kami usulkan," pungkasnya. (Ian/NB)