- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
NY Times : Indonesia Episentrum Baru Penularan Covid-19
Keterangan Gambar : Potret kondisi pasien yang sedang dirawat di tenda darurat. (Doc. Int)
NEWSBONTANG.COM - New York Times (NY Times), mengungkap fakta bahwa Indonesia merupakan negara yang saat ini menjadi episentrum baru untuk penyebaran Covid-19 di dunia.
Fakta itu, ditulis dalam sebuah berita yang terbit pada Minggu (18/7/2021) lalu. Dengan judul ‘The Pandemic Has a New Epicenter: Indonesia’.
Baca Lainnya :
- Pesan Danrem PPKM di Bontang : Taati Aturan, Lakukan Dengan Senyum0
- Nasrul Digeser Aldy, Pucuk Pimpinan Bawaslu Bontang Berganti0
- As Roda Patah, Truk Sembako Terbalik di Tanjakan0
- Rusunawa Guntung Berisi Delapan Pasien Positif Covid-190
- Mobil PCR Dinkes Kembali Beroperasi0
Dalam tulisannya, NY Times menyebut kondisi Indonesia saat ini sudah melampaui kondisi di India dan Brasil. Dengan tingkat penularan tertinggi di dunia.
Pada Kamis lalu, pemerintah melaporkan hampir 57.000 kasus baru, total harian tertinggi yang naik tujuh kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.
Esoknya, pemerintah Indonesia melaporkan rekor kematian sebanyak 1.205.
Lonjakan kasus Covid-19 adalah bagian dari gelombang di seluruh Asia Tenggara. Rendahnya tingkat vaksinasi terjadi hampir terjadi di seluruh Asia Tenggara.
Vietnam, Malaysia, Myanmar dan Thailand yang juga menghadapi wabah terbesar dan telah memberlakukan pembatasan baru, termasuk penguncian dan perintah tinggal di rumah.
Di Indonesia, kasus dan kematian telah meroket dalam sebulan terakhir karena varian Delta yang sangat menular. Varian Delta ini menyapu pulau Jawa yang padat penduduk serta Bali.
Di beberapa daerah, virus corona telah mendorong sistem pelayanan medis melewati batas, meski sejumlah rumah sakit mengambil langkah darurat dengan menambah kapasitas.
Beberapa pakar kesehatan meragukan angka-angka itu yang dinilai amat kecil dibandingkan penyebaran di Indonesia, negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.
Menurut Dicky Budiman, ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University di Australia, jumlah kasus sebenarnya tiga hingga enam kali lebih tinggi. Hal ini karena rendahnya pelacakan.
Di India, di mana varian Delta pertama kali diidentifikasi, kasus harian mencapai lebih dari 414.000 pada Mei, tetapi kemudian turun menjadi sekitar 40.000.
Meskipun beban kasus di Indonesia menjamur, NY Times juga menyoroti pernyataan para pejabat yang mengatakan situasi terkendali.
Akibat beban rumah sakit yang berat, banyak penderita Covid-19 memilih tinggal di rumah untuk isolasi mandiri. Namun banyak yang meninggal di rumah.
Lapor Covid, sebuah kelompok nirlaba yang melacak kematian akibat penyakit ini, melaporkan bahwa setidaknya 40 pasien positif Covid-19 per hari sekarang sekarat di rumah.
Hanya sekitar 15 persen dari 270 juta penduduk Indonesia yang telah menerima dosis vaksin virus corona. Dari jumlah itu hanya 6 persen yang diinokulasi penuh.
Sementara, indonesia masih sangat bergantung pada impor vaksin Sinovac Biotech yang dalam evaluasi kali ini terbukti kurang efektif dalam menekan penularan Covid-19.
Pasalnya terdapat beberapa dokter yang sebelumnya sudah disuntikkan vaksin dosis pertama dan kedua, meninggal akibat penularan Covid-19. (Red/NB)