NEWSBONTANG.COM - Hasil tes rapid antigen kepada 47 murid dan lima orang guru, di SMPN 1 dinyatakan negatif Covid-19.

Hasil itu disampaikan langsung Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bontang Riyanto, mengatakan pihaknya sudah gencar memerintahkan kepada murid dan guru untuk tes antigen sejak seorang murid terkonfirmasi virus Covid-19 pekan lalu.

Namun sejauh ini, dari target 84 murid yang ditetapkan. Baru 41 murid yang melangsungkan rapid antigen. Sehingga masih banyak murid yang harus di tes serupa.

Baca Lainnya :

• Gedung Mall Pelayanan Publik Bakal Dibangun di Lokasi Kantor Pemadam Kebakaran0
• Sindiran Isran Noor ke Tukang Protes Keputusan IKN0
• Irwan Fecho Panggil 10 Ketua DPC PD Konsolidasi Internal, HKS : Kami Siap Kembali Bersinergi0
• Modus Himpitan Ekonomi, Residivis Diamankan Polisi Gegara Jualan Sabu0
• Pemkot akan Benahi Trotoar di Pusat Kota agar Ramah Disabilitas dan Pejalan Kaki0

Alasannya, banyak dari orang tua murid tidak memberikan izin untuk mengikuti tes antigen acak ini dengan alasan kesehatan anaknya.

"Iya sebagian orang tua murid tak mengizinkan anaknya ikut tes antigen acak, dan kami harus menghargai itu. Jadi hanya 47 pelajar saja yang bisa mengikuti tes antigen acak," kata Riyanto saat dikonfirmasi via telepon seluler, Senin (24/1/2022).

Mulai hari ini, SMPN 1 Bontang pun telah melangsungkan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dengan jaminan seluruh fasilitas sekolah sudah diberikan desinfektan agar steril.

Dalam pelaksanaan PTM 100 persen ini tetap menerapkan prokes ketat bagi guru dan murid.

"Tidak kalah penting juga pengawasan dari orang tua telah kami minta untuk kebaikan bersama," pintanya.

Sementara, Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Bontang Adi Permana, belum bisa berkomentar banyak perihal hasil tes acak di SMPN 1 Bontang lantaran tim di lapangan belum hasil secara keseluruhan.

Namun, apabila berkaca dari tes PCR bagi guru dan murid pekan lalu yang terbukti  hasilnya negatif, maka PTM 100 persen telah diizinkan bagi SMP N 1 Bontang.

Menurutnya, dari hasil tracing tak ada teman sekelas pasien positif dan guru yang mengajar positif Covid-19. Sehingga tim satgas memastikan itu tidak termasuk dalam penularan di lingkungan sekolah. 

"Kami izinkan PTM 100 persen dengan prokes ketat, karena penularannya lewat lingkungan keluarga" tandasnya. 

(Ryn/NB)