- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Pasien Ini Idap Covid-19 Selama 505 Hari, Ahli Ungkap Sebabnya
Keterangan Gambar : Ilustrasi Covid-19. (Doc. Int)
NEWSBONTANG.COM - Seorang pasien di Inggris mengidap COVID-19 sudah hampir selama satu setengah tahun, terhitung selama 505 hari. Diketahui, pasien tersebut memiliki sistem kekebalan yang amat lemah.
"Ini jelas merupakan infeksi terlama yang dilaporkan," kata ahli penyakit menular di National Health Service (NHS) Foundation Trust Guy dan St. Thomas, dr Luke Blagdon Snell, dikutip dari The Washington Post, Sabtu (22/4/2022).
Tim Snell berencana untuk mempresentasikan beberapa temuan kasus COVID-19 'persisten' pada pertemuan penyakit menular di Portugal akhir pekan ini. Studi mereka menyelidiki mutasi dan varian yang berkembang pada pasien dengan infeksi super panjang. Studi tersebut melibatkan sembilan pasien COVID-19 yang terdeteksi positif setidaknya selama delapan pekan.
Baca Lainnya :
- Kakek 78 Tahun Disuntik Mati, Tahanan Tertua di Penjara0
- Tega Bakar Teman Sendiri Gegara Jual-Beli Knalpot Racing0
- Super Jet Air Hadir di Bandara APT Pranoto Samarinda0
- Operasi Ketupat 2022 Bontang, Pesan Wawali: Jaga Keamanan Sampai Selesai Libur Lebaran0
- Isran Minta Bupati dan Wali Kota di Kaltim Kendalikan Sampah Saat Mudik dan Lebaran0
Seluruhnya memiliki sistem kekebalan yang lemah akibat riwayat transplantasi organ, HIV, kanker, atau pengobatan penyakit lain. Tes berulang menunjukkan, infeksi pada sembilan pasien tersebut bertahan selama rata-rata 73 hari. Dua diantaranya terjangkit virus Corona selama lebih dari setahun.
Disebutkan, kasus COVID-19 persisten tersebut berbeda dengan COVID-19 berkepanjangan atau 'Long COVID'.
"Dalam COVID yang lama (long COVID), umumnya diasumsikan virus telah dibersihkan dari tubuh Anda tetapi gejalanya tetap ada. Pada kasus infeksi persisten, ini terjadi replikasi virus yang aktif dan berkelanjutan," jelas dr Snell.
Orang dengan infeksi Corona terlama sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 pada awal 2020, sempat dirawat dan menggunakan obat antivirus remdesivir, dan meninggal dunia pada 2021. Para peneliti menyebut, pasien tersebut memiliki sejumlah penyakit lain.
Lima pasien lainnya selamat. Dua pasien sembuh tanpa pengobatan, dua pasien sembuh setelah perawatan dan satu masih memiliki COVID-19.
"Kita perlu berhati-hati, ada beberapa orang yang lebih rentan terhadap masalah ini seperti infeksi terus-menerus dan penyakit parah," beber Snell.
Sumber : Detik Health
Yuk! Join ke kanal telegram “NB Buddy Update” newsbontang.com untuk mendapatkan informasi terbaru. Caranya tekan link https://t.me/newsbontangupdate, kemudian pilih join.