- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
- DPMPTSP Akan Gelar Inspeksi Lapangan Pengawasan Penanaman Modal
Pendapatan Merosot Tajam, Pedagang Ikan Asin Kampung BK: Seminggu Cuma Dapat Sepuluh Ribu
Pewarta : Devi
Keterangan Gambar : Penjual Ikan Kering Di Bontang Kuala Saat Malam Hari (Foto/Devi)
NEWS BONTANG.COM Pengetatan wilayah Bontang yang sempat terjadi beberapa
waktu lalu memiliki dampak tersendiri terhadap sektor ekonomi pariwasata.
Kendati tujuan dari ditutupnya pintu masuk kampung BK, tak urung berimbas pada
menurunnya pendapatan di kawasan wisata Kota Bontang itu.
Kini, saat New Normal mulai diberlakukan, kelesuan di bidang ekonomi masih dirasakan para pedagang. Kendati sudah mulai disambangi pengunjung, namun kondisi belum sepenuhnya normal. Hal itu pula yang dirasakan para pedagang ikan olahan kering yang banyak tersebar di kampung BK.
Seperti yang dituturkan seorang ibu yang berprofesi sebagai pedagang ikan kering olahan, mengaku omset penjualan menurun drastis dibanding omset saat sebelum pemerintah mengimbau penutupan tempat-tempat pariwisata.
Baca Lainnya :
- Seminggu Jelang Lebaran: Bawang Merah Tembus 65 Ribu, Ayam Broiler 50 Ribu0
- Peringati May Day, BPJAMSOSTEK Cabang Bontang Bagi 250 Paket Sembako0
- Hari Buruh, ASPB Ajak Bersatu Lawan Kebijakan Pendzoliman0
- Polres Bontang Siapkan 10 Ton Beras Untuk Warga yang Belum Dapat Bantuan0
- Kejaksaan Plototin Penggunaan Anggaran Covid-19 di Kota Bontang0
“Kalau dari pengepul, barangnya ada terus tapi pembelinya yang nggak ada karena Bontang Kualanya juga di tutup. Biasanya kita bisa dapat sampai Rp200.000 tapi sekarang kadang seminggu cuma dapat Rp10.000” tutur Jawariah, Jumat (5/6) sore.
Pun demikian, seorang pedagang lainnya yang enggan disebutkan namanya juga mengungkapkan sepinya pengunjung dikarenakan penutupan akses masuk ke BK beberapa bulan lalu. Ia juga turut merasakan turunnya pendapatan. Walau saat ini pemerintah kota Bontang telah mengizinkan dibukanya kembali kafe, rumah makan namun tidak serta merta langsung menaikkan pendapatan mereka.
“Turun dan sepi sekali. Pengunjung mulai berdatangan tetapi yang belanja cuma sedikit. Banyak yang datang ya kebanyakan yang main sepeda aja,”imbuhnya.
Terlihat dalam pantauan awak media ini, pengunjung mulai berdatangan, baik menggunakan sepeda, sepeda motor, atau berjalan kaki. Nampak pengunjung meluangkan waktu untuk berolahraga, meluangkan waktu bersama dengan keluarga, makan dan minum di kafe dan rumah makan yang berderet di sepanjang kampung terapung di atas laut tersebut.