- Budaya Korupsi Yang Mengakar
- Dispopar Siapkan Program Peningkatan Pariwisata Bontang di 2024
- Wali Kota Bontang Terima Satu Unit Mini Excavator dari Bankaltimtara
- Tingkatkan Budaya Literasi,Walikota Bontang apresiasi Talkshow Membaca Menulis
- Walikota Bontang Lepas 50 Peserta FASI XII Tingkat Provinsi di Berau
- Buka Pelatihan TTG, Wali Kota Harap Menjadi Peluang Emas Ciptakan Inovasi
- Kadis Kominfo Bontang Buka Pelatihan Peliputan Pemilu dan Cek Fakta
- Bantu Atasi Permasalahan Narkoba, Dispopar Bontang Bakal Bentuk Kader dari Setiap Kelurahan
- Tingkatkan Perekaman KIA, Disdukcapil Bontang Gencarkan Sosialisasi dan Jemput Bola ke Masyarakat
- Pemkot Bontang Gelar Malam Penghargaan Kepada Seluruh Instansi
Penutupan Aktivitas Galian C, HIPMI: Cari Solusi Terbaik, Kami Siap Kawal!
Pewarta : Renisha
Keterangan Gambar : Ketua Umum BPC HIPMI Kota Bontang Amriadi (Foto:Renisha)
NEWS BONTANG.COM Penertiban kawasan terkait dugaan penambangan galian golongan C yang terletak di jalan Flores telah dilakukan oleh Polres Bontang bersama dengan stakeholder, Rabu (13/5).
Pasca hal tersebut praktis seluruh aktivitas di dua titik penambangan galian C terhenti. Terlebih Polres Bontang, SatpolPP, TNI telah memasang imbauan larangan melakukan kegiatan di areal penambangan.
Ketua Umum HIPMI BPC Bontang, Amriadi, mengingatkan jangan sampai tercipta stigma negatif untuk investasi industri kedepannya.
Baca Lainnya :
- Peduli COVID-19, SMKN 3 Bontang Bagikan 100 Paket Sembako0
- Imbas Stay At Home, Angka Kehamilan Diprediksi Meningkat0
- Peran Damkar Bontang Perangi Covid-190
- Alumni Akpol 93, Beri Bantuan Kemanusiaan0
- Beri Peluang Tenaga Medis, Karo Polda: Dibutuhkan Dalam Pelaksanaan Tugas Polri0
"Jangan sampai terbangun stigma negatif untuk investasi industri kedepan. Harus juga dipikirkan bersama, solusinya seperti apa terkait ketersediaan material timbunan karena teman-teman pengusaha (kontraktor) mengalami dampak akibat penutupan aktivitas galian C,"terangnya pada awak media ini melalui sambungan telepon, Kamis (14/5) sore.
Selain berdampak bagi para pengusaha, penutupan galian ini banyak menimbulkan efek domino.
"Saat ini tak sedikit warga yang kesulitan memperoleh material untuk keperluan pembangunan rumah pribadi dan peruntukan keseharian,"ungkapnya.
Jika RT/RW dianggap tidak memenuhi persyaratan, dapat dikaji kembali. Aktivitas galian ini sejatinya telah berjalan selama puluhan tahun.
"Mungkin dapat dikaji kembali RT/RW jika dianggap tak memenuhi persyaratan karena aktivitas galian sudah berjalan berpuluh puluh tahun,"ujarnya.
Selama penggalian tidak ditemui dampak akibat kegiatan tersebut. Dari segi sosial belum pernah terjadi demo dari masyarakat sekitar.
"Pun, bila nanti dinyatakan berdampak pada lingkungan sehingga berpotensi menimbulkan banjir, dicarikan solusi agar tidak terjadi banjir namun kegiatan tetap jalan.
Lebih lanjut, ia mengajak pemerintah bersama stakeholder terkait untuk duduk bersama mencari solusi terbaik.
"HIPMI siap mengawal demi kepentingan bersama. Jika memang ada kawasan APL (Areal Penggunaan Lain), kita kawal bersama untuk proses perijinan lokasi yang masuk kawasan APL dan memang layak untuk kawasan galian,"tandasnya.