- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Perhatian Serius Pemprov ke Kasus Stunting di Kaltim
Keterangan Gambar : Wagub Hadi Mulyadi saat menghadiri Forum Koordinasi Jurnalis yang dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim di Banana Cafe dan Resto Samarinda, Kamis (3/2/2022). (Doc. Hms)
NEWSBONTANG.COM - Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, memberikan perhatian serius terhadap kasus stunting alias gizi buruk yang ada di Kaltim.
Menurutnya, kasus gizi buruk tak seharusnya terjadi lantaran di Kaltim memiliki kekayaan alam. Bahkan daratan dapat ditumbuhi berbagai macam tanaman yang dapat mencukupi gizi anak-anak.
"Lagu kolam susu yang dinyanyikan Koes Plus, dalam baitnya sudah menyebut tongkat dan kayu jadi tanaman. Ini menggambarkan tanah di Indonesia sangat subur. Apa saja yang ditanam bisa tumbuh. Artinya tanaman yang kita tanam pasti tumbuh, dan tanaman yang ada di Indonesia adalah tanaman yang cukup untuk memberikan gizi kepada anak-anak kita," kata Hadi Mulyadi di acara Forum Koordinasi Jurnalis yang dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim di Banana Cafe dan Resto Samarinda, Kamis (3/2/2022).
Baca Lainnya :
- Wagub Hadi Mulyadi Beri Motivasi ke Ratusan Guru di Kaltim, Simak Isinya0
- Wajib Tahu! Ini Sebab Harga Daging Sapi Naik Jelang Lebaran0
- Siti Hamnah Bawa PT BME Setor Deviden Rp 1,1 Miliar ke Pemkot Bontang0
- Penyelundup Solar Bontang Ditangkap, Modifikasi Mobil Sampai Bisa Tampung 1000 Liter0
- PKT Proaktif Salurkan 1.550 Paket Makanan ke Korban Banjir Bontang di 5 Kelurahan0
Menurutnya, satu hal yang menjadi dugaan terjadinya stunting adalah makanan junk food atau makanan cepat saji yang dikonsumsi oleh anak-anak remaja. Ini akan menyebabkan terjadinya stunting, bukan saja pada saat ibu hamil, tetapi saat anak-anak remaja senang memakan makanan cepat saji.
"Gizi yang masuk ke dalam tubuh anak menjadi tidak sempurna, karena adanya faktor-faktor makanan yang merusak nilai gizi, sehingga hal seperti inilah yang dapat menyebabkan stunting," tandasnya.
Hadi mengatakan, untuk gizi dan protein bagi anak-anak tentu tidak masalah, karena semua tersedia, seperti protein dari ikan, baik ikan air tawar maupun laut cukup melimpah, termasuk di Provinsi Kaltim.
"Beli ikan tidak perlu mahal seperti ikan salmon, tetapi ikan-ikan dari sungai maupun danau di Kaltim melimpah dan nilai gizinya juga tinggi, sehingga dapat membantu pertumbuhan anak-anak kita," pesannya.
Hadi menambahkan, sekarang ini kesadaran orang tua bahwa gizi anak-anak harus diatur sejak dalam kandungan. Hal ini menjadi masalah. Seharusnya informasi dan edukasi masalah gizi sudah disampaikan sejak anak-anak memasuki kuliah.
"Anak yang kuliah itu kan menjelang usia pernikahan, makanya saya usulkan BKKBN Kaltim bisa bekerjasama dengan dinas instansi terkait termasuk dengan seluruh kampus untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada mahasiswa pentingnya makanan yang bergizi dan seimbang, melaksanakan pola hidup sehat, dalam upaya mencegah dari awal sebelum terjadinya kasus stunting," tegas Hadi Mulyadi. (*/Red/NB)
Yuk! Join ke kanal telegram “NB Buddy Update” newsbontang.com untuk mendapatkan informasi terbaru. Caranya tekan link https://t.me/newsbontangupdate, kemudian pilih join.