NEWSBONTANG.COM - Stadion Taman Prestasi Bontang Lestari makin hari kian tampak menyedihkan. 

Padahal aset Pemkot Bontang itu merupakan kenang-kenangan saat Kaltim menjadi tuan rumah PON 2008.

Kini stadion berkapasitas 25.000 penonton itu, semakin lusuh. Lantai stadion pun mulai menganga. Atap mulai berguguran. Kursi penonton dipenuhi lumut. Belum lagi rerumputan yang kian meninggi. 

Baca Lainnya :

• Lima Putra-Putri Terbaik Bontang Ikuti Seleksi Paskibraka Nasional di Samarinda0
• Gelaran POPDA XIV Kaltim Molor, Dispopar Bontang Tetap Siapkan Atlet0
• Gadai Motor Teman Sendiri, FK Ditangkap Polisi di Tanjung Laut0
• Kenakan Pakaian Serba Hitam, Pria Paruh Baya Tewas Gantung Diri0
• Perempuan Muda Tewas Ditabrak Kereta Api, Diduga Dilakukan dengan Sengaja0

Parahnya, bangunan megah itu tidak dialiri listrik. Lampu yang menyala disitu hanya didapatkan melalui asupan tenaga surya. Ada tiga tiang lampu.

Namun kondisi itu tak dibiarkan begitu saja. Di bawah nahkoda Ahmad Aznem, Dispopar Bontang memberikan perhatian ke stadion yang sempat menjadi unggulan kota taman itu.

Melalui Kepala Bidang Bina Keolahragaan Dispopar Bontang Muhtar, mengatakan proses perawatan sudah mulai digalakan pemerintah.

Meski saat ini baru hanya sebatas pemangkasan tumbuhan liar. 

Bergerak dengan anggaran kecil. Cuman Rp 200 juta per tahun. Membuat Muhtar harus memutar otak demi memaksimalkan perawatan seluruh aset bangunan olahraga milik pemerintah. 

"Kami tergerak juga mas. Setiap minggu kami keliling demi memastikan semua stadion dalam kondisi baik," katanya, kepada newsbontang.com saat ditemui di ruang kerjanya, pada Senin (23/5/2022). 

Bergerak dengan anggaran sekecil itu, setiap minggu secara bergiliran tempat olahraga milik Pemkot Bontang dirawat. 

Bekerja gotong royong. 28 staff di Bidang Bina Keolahragaan Dispopar Bontang secara bergantian memastikan lapangan bisa digunakan.

"Kami andalkan kemampuan sendiri, dengan anggaran yang minim," kata dia.

Ihwal bangunan yang belum dialiri listrik, Muhtar mengatakan, pihakya sudah pernah mengajukan ke pihak PLN ULP Bontang. Hanya saja, hingga saat ini belum mendapatkan tanggapan berarti.

Meski tersedia genset. Dengan anggaran yang kecil, Dispopar menyatakan kebutuhan BBM untuk itu akan memakan banyak biaya. Oleh karenanya, penggunaan BBM hanya dipakai saat memanaskan mesin setiap minggunya.

“Jadi dengan anggaran yang ada, kami cuman pakai untuk beli solar buat panasin mesin genset saja,” ucap dia.

Tak berharap banyak dari APBD Bontang. Yang tahun ini susut. Hanya kurang lebih Rp 1,2 triliun. 

Dispopar Bontang bersama Wali Kota Bontang mengupayakan adanya Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemprov Kaltim.

Karena, kata Muhtar, untuk renovasi Stadion Taman Prestasi saja membutuhkan anggaran Rp 3 sampai 4 miliar. Tentu anggaran itu tak akan mampu ditutupi melalui APBD Bontang.

"Semoga ada Bankeu dari Pemprov. Bila itu didapatkan inshaallah stadion kita kembali berjaya," ucapnya.

Hanya saja, catatan Muhtar beberapa OPD bisa bekerjasama dengan Dispopar Bontang untuk membuat lokasi sekitar Bontang Lestari ramai. 

Apabila ramai, tentu merubah situasi. Roda perekonomian masyarakat juga ikut tertopang. Disana juga merupakan wilayah yang dijadikan sebagai pusat pemerintahan. (*/Red/NB)

Yuk! Join ke kanal telegram “NB Buddy Update” newsbontang.com untuk mendapatkan informasi terbaru. Caranya tekan link https://t.me/newsbontangupdate, kemudian pilih join.