- Tim SAR Perluas Area Pantauan Udara Cari Sriwijaya Air SJ182
- Kopaska Bawa 2 Kantong Terkait Evakuasi Sriwijaya Air SJ182 ke KRI Rigel
- Posting Rakyat Aceh Siap Perang Jika Divaksin, Pria Simeulue Ditangkap
- 900 Personel Gabungan Amankan Praperadilan Habib Rizieq di PN Jaksel
- Selama 6 Jam, Gunung Merapi Muntahkan 14 Kali Lava Pijar
- KNKT: Kemungkinan Besar Pesawat Sriwijaya Air Tidak Meledak di Udara
- Hari Ke-4 Pencarian, Begini Situasi di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
- Walikota Neni Siapkan Rumah Sakit Tipe D Untuk Isolasi Pasien Covid-19
- Sebanyak Tujuh Fasilitas Publik Diresmikan
- Remaja Kena Razia di Hotel Jambi Terdiri dari 11 Pria, 4 Wanita dan 2 Waria
Sudah 1,5 Juta Orang di Dunia Meninggal Akibat Virus Corona
Redaksi Newsbontang

Keterangan Gambar : Ilustrasi (iStock)
NEWS BONTANG- Lebih dari 1,5 juta orang meninggal akibat virus Corona (COVID-19) di
berbagai negara. Dilaporkan bahwa rata-rata satu kematian akibat Corona terjadi
tiap 9 detik dalam setiap minggunya.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (4/12/2020), lebih dari separuh juta
kematian akibat Corona dilaporkan hanya dalam dua bulan terakhir. Ini
mengindikasikan bahwa keparahan pandemi Corona masih jauh dari akhir.
Baca Lainnya :
- BPJS Kesehatan Angkat Bicara Soal Isu Kenaikan Iuran Tahun Depan0
- WHO Hapus Ganja Dari Daftar Obat-obatan Paling Berbahaya di Dunia0
- Vaksin-vaksin COVID-19 yang Bakal Segera Berizin dalam Waktu Dekat0
- Haru, Dokter Peluk Kakek yang Menangis karena COVID-19, Fotonya Viral0
- Anies Baswedan Positif COVID-19, Ini Cara Cegah Corona di Perkantoran0
Secara global, nyaris 65 juta orang telah terinfeksi virus Corona dengan
negara-negara yang terdampak paling parah, termasuk Amerika Serikat (AS),
berjuang menghadapi gelombang ketiga virus Corona.
Sepekan terakhir, lebih dari 10 ribu orang meninggal akibat Corona setiap
harinya di berbagai negara. Angka tersebut mengalami kenaikan stabil setiap
pekannya.
Kebanyakan negara di dunia saat ini sedang memerangi gelombang kedua dan
ketiga virus Corona yang skalanya lebih hebat dari gelombang pertama, sehingga
pembatasan-pembatasan harus kembali diterapkan di beberapa negara.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Corona telah menyebabkan
kematian lebih banyak dalam sepekan terakhir dibandingkan tuberkolusis tahun
2019 lalu dan hampir empat kali lipat dari jumlah kematian akibat malaria.
Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Robert Redfield,
pada Rabu (2/12) waktu setempat, memperingatkan bahwa pandemi Corona akan
memicu krisis kesehatan paling parah di AS dalam beberapa bulan ke depan,
sebelum vaksin tersedia secara luas.
"Saya benar-benar yakin ini akan menjadi masa tersulit dalam sejarah
kesehatan publik di negara ini," sebut Redfield.
AS masih menempati peringkat atas untuk negara dengan total kematian akibat
Corona terbanyak di dunia, dengan lebih dari 273 ribu kematian sejauh ini.
Total kematian di wilayah Amerika Utara dan Amerika Latin jika digabungkan mencapai lebih dari 50 persen dari semua kematian akibat Corona yang telah dilaporkan. Kawasan Amerika Latin, yang tercatat sebagai wilayah yang terdampak Corona paling parah di dunia untuk total kematian, baru-baru ini melampaui lebih dari 450 ribu kematian.
Data penghitungan Johns Hopkins University (JHU) menunjukkan total 65.169.904 kasus Corona kini terkonfirmasi secara global, dengan total 1.505.527 kematian.
Sumber : Detik News