- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Semua Kelurahan Endemik Jentik, Dinkes: Jangan Mau Kalah Sama Nyamuk
Semua Kelurahan Endemik Jentik, Dinkes: Jangan Mau Kalah Sama Nyamuk

News Bontang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Guna melawan vektor (penyebab) tingginya angka penderita demam berdarah dengue ( DBD ) dua bulan terakhir.
Terlebih, dari hasil Surveilans Dinkes saat ini disemua Kelurahan se-Kota Bontang ada ditemukan jenis jentik aedes aegypti. Pesan ini disampaikan lewat jumpa pers di Ruang Pertemuan Puskesmas Bontang Selatan 1, Jumat (22/2) Pagi.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bontang, Diana Nurhayati menyampaikan tingginya angka demam berdarah dengue (DBD) dua bulan belakangan ini harus dilawan dengan membasmi vektor penyakit DBD ini.
Baca Lainnya :
- Hari Peduli Sampah, Wawali Himbau Warga Kurangi Sampah Plastik0
- Diskominfo Gelar Monitoring Jaringan Free Wifi di Tihi-Tihi dan Selangan0
- Gelar Disiminasi Stunting, Dinkes Hadirkan Dir Gizi Kemenkes RI0
- Hari Ini Mulai Cek In, ini Jadwal Kegiatan JPD 20190
- Resmi Digelar, Pembukaan JPD 2019 Berlangsung Meriah0
"Pengendalian yang paling efektif dan murah adalah masyarakat. Harapan kami kedepan bukan hanya foging, tapi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak dan menyeluruh," kata Diana.
Diungkapkannya, pengendalian jentik aedes aegypti ini menjadi sangat penting untuk dipastikan disetiap rumah, sekolah dan sekitar pemukiman. Sebab hanya dengan memastikan telah bebas jentik dapat memutus mata rantai DBD secara merata.
"Diharapkan setiap rumah ada juru pemantau jentik (Jumantik), untuk memastikan tidak ada jentik," harap Diana.
Lebih jauh, Diana menyatakan saat angka penderita DBD meningkat tajam seperti ini masyarakat selalu minta foging padahal menurutnya efektivitas foging masih kurang maksimal memutus mata rantai DBD.
"Tidak semua mati dengan foging, ada yang masih bisa sembunyi dan bertelur. Bayangkan sekali bertelur mencapai 200-an jentik, lagian foging hanya membunuh nyamuk tidak dengan jentiknya," ungkapnya.
Disampaikannya, hendaknya masyarakat menggalakkan kerjabakti secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk bertelur. Dengan kemabli menggalakkan gerakan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur barang bekas.
"Kami mengajak seluruh wilayah menggelar kerjabakti, sebab tingginya resiko penularan demam berdarah. Disekolah-sekolah juga penting untuk segera dilakukan," ajaknya.
Sementara, Adi Permana, Kasi Surveilans, Imunisasi dan Penanggulangan Wabah Bencana Dinkes Bontang menjelaskan karakteristik nyamuk mematikan tersebut suka di air bersih dan dekat dengan lingkungan pemukiman.
"Dia tidak mau bertelur di parit atau tempat kotor, jadi pastikan tempat-tempat air kita bersih dari jentik dan selanjutnya tutup dengan rapat sehingga ia tidak bisa bertelur," jelasnya.
Disisi lain, Adi meminta saat ini masyarakat untuk tidak hanya berharap dengan foging sebab pelaksanaan foging sering kurang tepat waktunya dimana bahan aktif foging akan rusak oleh sinar matahari. Cara penyemprotannya juga dinilai terkadang salah dari luar rumah, harusnya dari dalam rumah baru keluar. Jadi nyamuk tidak mudah bersembunyi.
"Pembasmian jentik jauh lebih efektif, jangan biarkan nyamuk terus berkembang biak," tuturnya. (Yud).