- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Aliansi Ormas di Bontang Susul Kecam Edy Mulyadi

Keterangan Gambar : Aliansi ormas se-Kota Bontang memberikan pernyataan sikap atas pernyataan Edy Mulyadi yang dianggap menyinggung warga Kaltim, pada Senin (24/1/2022). (Doc. Ist)
NEWSBONTANG.COM - Pernyataan Edy Mulyadi benar membuat berang warga Kalimantan Timur lantaran dianggap telah menyinggung perasaan warga pulau borneo ini.
Banyak pihak yang mengecam pernyataan Edy. Terutama pihak organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan organisasi kepemudaan (OKP) di Kaltim.
Bahkan ramai berseliweran di jagat maya, pernyataan sikap ormas kedaerahan. Yang mengutuk ucapan Edy.
Baca Lainnya :
- Pekan Depan Proyek Perbaikan Trotoar di Pusat Kota Bakal Dikerjakan0
- Orang Tua Tolak Anaknya di Tes Antigen, SMPN 1 Tetap Lakukan PTM0
- Gedung Mall Pelayanan Publik Bakal Dibangun di Lokasi Kantor Pemadam Kebakaran0
- Sindiran Isran Noor ke Tukang Protes Keputusan IKN0
- Irwan Fecho Panggil 10 Ketua DPC PD Konsolidasi Internal, HKS : Kami Siap Kembali Bersinergi0
Mulai dari organisasi kedaerahan yang berlatar kesukuan seperti Kutai, Paser, Dayak, dan organisasi besar lainnya. Semua satu suara, mengecam edy dan diminta untuk datang ke Kaltim buat minta maaf langsung kepada warga asli borneo.
Tak ketinggalan pula, aliansi organisasi kedaerahan di Bontang. Yang dalam videonya menyatakan sikap secara keorganisasian atas kesalahan yang dilakukan Edy.
Di video yang diunggah oleh Endra Nata Wijaya dilaman facebook pribadinya, menunjukkan Ketua Remaong Kutai Berjaya Padli Sayer bersama dengan beberapa ketua organisasi lainnya memberikan pernyataan sikap.
Adapun organisasi lainnya yang dimaksud, diantaranya Gobaska, DPP Bakuda, Gepak Bontang, Koppad Borneo, LKK, Kerukunan Pemuda Kutai Bersatu, Jubah Hitam Gepak, dan Laskar Antasari.
“Sehubungan dengan pernyataan Edy Mulyadi CS yang secara terang-terangan telah menghina, melecehkan dan merendahkan harkat dan martabat masyarakat Kalimantan. Khususnya Kalimantan Timur,” kata Padli dalam video yang diunggah pada Senin (24/1/2022) kemarin.
Dalam tuntutannya, mereka menyampaikan agar pihak kepolisian segera menindak atau menangkap Edy Mulyadi, yang dinilai telah membuat kegaduhan di masyarakat.
Selain itu, ia juga meminta kepada Edy Mulyadi dan teman-temannya, untuk melakukan permohonan maaf secara langsung kepada masyarakat di Kalimantan Timur.
Di point selanjutnya, Padli juga menyebutkan agar Edy diberikan sanksi hukuman adat yang berlaku dalam aturan adat di Kaltim.
Diakhir, ia menyatakan mendukung penuh keputusan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang menetapkan Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
“Demikian pernyataan sikap ini, agar dapat menjadi perhatian dan bisa segera dilaksanakan,” tutupnya.
Edy Mulyadi Meminta Maaf
Dalam video klarifikasi Edy Mulyadi yang juga ramai dibagikan di sosial media. Mengatakan meminta maaf atas pernyataan tersebut.
“Di Jakarta, tempat jin buang anak itu menggambarkan tempat yang jauh,” kata Edi dalam laman akun YouTube Bang Edy Channel, di hari yang sama.
Menurut Edy, istilah yang ia gunakan itu juga pernah berlaku di kawasan Monas dan BSD di Jakarta pada era 80-an.
Di lain sisi, Edy juga menilai ada pihak yang dengan sengaja mengambil penggalan video itu, yang membuatnya ramai diperbincangkan di tanah banua etam ini.
Meski begitu, ia menyadari kesalahannya. Dan memohon maaf atas kesalahan atas ucapannya itu.
Edy pun menegaskan dirinya sama sekali tak bermaksud untuk merendahkan dan menghina pihak tertentu.
“Itu mau dianggap salah atau tidak, saya tetap meminta maaf,” ujarnya.
Pernyataan Edy Mulyadi yang Menyinggung Warga Kaltim
Diketahui, beredar video Edy Mulyadi bersama dengan temannya, melayangkan kritik bahwa lahan Ibu Kota Negara (IKN) tidak strategis dan tak cocok untuk berinvestasi. Pernyataan dalam sebuah channel YouTube Mimbar Tube itu lantas viral.
Dalam video itu, Edy menyinggung frasa ‘tempat jin buang anak’ saat membicarakan IKN baru.
"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendirian lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujar Edy dalam video di channel YouTube Mimbar Tube.
"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain bangun di sana," katanya.
Selain itu, Edy juga menyebutkan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seperti 'macan yang jadi mengeong'.
"Masak Menteri Pertahanan gini saja nggak ngerti sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Nggak ngerti begini saja. Halo, Prabowo? Prabowo Subianto, kami dengar suara saya? Masak itu nggak masuk dalam perhitungan, kamu Menteri Pertahanan," ucap Edy dalam video yang beredar.
Terkait pernyataannya itu, sejumlah tokoh di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengecam pernyataan Edy Mulyadi yang mendiskreditkan warga Pulau Kalimantan.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Mardani H Maming mengatakan, pernyataan Edy mencemarkan nama baik Kalimantan.
"Kata-kata yang dilontarkan Edy Mulyadi yang tersebar di berbagai jejaring sosial adalah bentuk pencemaran nama baik," ujar Mardani, dikutip melalui laman kompas.com, Senin (24/1/2022).
Mardani mengatakan, jika Edy Mulyadi tak menyukai kebijakan pemerintah, seharusnya tidak mengeluarkan pernyataan yang berbau SARA.
(Red/NB)