- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
- DPMPTSP Akan Gelar Inspeksi Lapangan Pengawasan Penanaman Modal
Angka Stunting di Bontang Capai 19,6 Persen, Ini Tiga Kelurahan Terparah
Keterangan Gambar : Ilustrasi stunting. (Doc Int)
NEWSBONTANG.COM - Dinkes Botang mengungkap data anak-anak kurang gizi alias stunting, di Bontang yang mengalami penurunan pada 2021 lalu.
Sub Koordinator Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Nur Asmah Dinkes Bontang Asmah, menjelaskan saat ini telah terjadi penurunan angka Stunting pada 2021 mencapai persentase 19,6 persen.
Sementara, pada 2020 lalu pertumbuhan angka stunting mencapai sekitar 20,6 persen.
Baca Lainnya :
- Safa Muha Usulkan Anggaran Tambahan untuk Jam Pelayanan Malam Disnaker Bontang0
- Pedagang Pasar Tamrin Ngaku Tak Diinformasikan Soal Segel Lapak, Kamilan Bantah Tuduhan0
- Tugas Khusus Densus 88 Jelang Agenda Akbar di Indonesia0
- ALFI Minta Pemerintah Siapkan Lahan Parkir Khusus Truk Kontainer, Ini Jawaban Dishub Bontang0
- Masuk Lang-Lang, Pengunjung Wajib Tunjukkan Aplikasi PeduliLindungi0
Dari pemetaan Dinkes Bontang terdapat tiga kelurahan dengan angka stunting paling parah. Diantaranya, Guntung, Berbas Pantai, dan Berbas Tengah.
"Target kami pada 2022 ini angka stunting dapat menurun hingga 18,4 persen," kata Asmah saat dikonfirmasi via telepon seluler, pada Kamis (17/2/2022)..
Beberapa upaya untuk mencapai target menurunkan angka stunting pun dilakukan. Seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT), tablet kepada remaja, balita, dan ibu hamil yang telah bekerjasama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Kemudian, Pemantauan dan pendampingan tumbuh kembang anak. Seperti konseling dan penyuluhan gizi.
Tak hanya itu, Dinkes juga melakukan advokasi untuk mengusulkan anggaran terhadap kelurahan dengan angka stunting cukup tinggi.
"Kami telah mengadvokasi bagi kelurahan untuk melakukan usulan anggaran. Tinggal mereka yang instruksikan ke setiap RT," imbuhnya.
Diketahui, beberapa waktu lalu Wakil Wali Kota Bontang Najirah menginstruksikan dana program Stimulan setiap RT pada 2022 ini, diprioritaskan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengembangan sosial. Seperti urban farming, pengembangan ekonomi mikro, pengembangan ekonomi kreatif, dan penurunan stunting.
Adapun setiap RT mendapatkan dana stimulan senilai Rp 55 juta.
Dikonfirmasi terpisah, Lurah Guntung Romi Rizka mengatakan, selain memanfaatkan anggaran yang diberikan oleh Pemkot. Pihaknya juga rajin membangun kerjasama dengan perusahaan untuk mendapatkan bantuan melalui dana CSR.
Saat ini pihaknya telah melakukan intervensi penurunan melalui CSR PT Kaltim Parna Industri (KPI) untuk PMT balita secara berkelanjutan.
"Kami juga bekerjasama dengan Dinkes Bontang untuk penurunan angka stunting ini," ucapnya.
Sementara itu, Kasi Ekonomi Pembangunan Kelurahan Guntung Zulkifli sebanyak 18 RT telah diinstruksikan untuk menggunakan dana program stimulan RT untuk kepentingan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengembangan sosial.
Namun, pihaknya belum mengetahui secara detail jumlah RT yang mengusulkan dana stimulan itu untuk penurunan angka stunting.
"Kemungkinan Selasa (21/2/2022) mendatang, baru kami akan terima datanya untuk setiap RT mana saja yang menggunakan dana tersebut untuk penurunan angka stunting," tandasnya.
(Ryn/NB)