- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
- DPMPTSP Akan Gelar Inspeksi Lapangan Pengawasan Penanaman Modal
Angka Stunting di Bontang Tinggi, Dewan Kecewa Banyak Lurah Acuh Soal Stunting
redaksi
Keterangan Gambar : Wakil Ketua Komisi I Raking (Foto : Istimewah)
NEWS BONTANG - Angka prevalensi stunting Kota Bontang yang masih tinggi diangka 22 persen, jauh di atas rata-rata nasional 14 persen Ini menjadi perhatian dewan.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang, Raking, meminta kepada pemerintah agar lebih aktif lagi menekan angka stunting. Sebab, berdasarkan tren sejak 2021 lalu, angka stunting setiap tahunnya di Bontang selalu mengalami peningkatan.
Terhitung, di Tahun 2021 lalu kasus stunting mencapai sekitar 1.165 kasus. Kemudian di Tahun 2022 jumlahnya meningkat menjadi 1.200 kasus.
Baca Lainnya :
- Dewan Minta Pemkot Bontang Buat Tim Monitoring Harga Pasar 0
- Andi Faiz Sebut Seluruh Pesisir Bontang Potensial Jadi Tempat Wisata 0
- Dewan Dorong Pemkot Perbaiki LPJU Mulai Mati 0
- Bakhtiar Wakkang Pertanyakan Kapan Tambahan Insentif Disalurkan 0
- Dewan Himbau Tambah Keamanan di Pasar Tamrin0
"Dan tahun 2023 ini pun berpotensi terus mengalami kenaikan bila tidak tertangani dengan baik," ujarnya saat Pengesahan Perubahan-APBD Bontang Tahun 2023 melalui rapat paripurna ke-16 masa sidang III, di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Jumat (18/8/2023).
Selain itu, Raking menyesalkan beberapa lurah yang dinilai masih acuh terhadap persoalan stunting. Lantaran, tak ada respon dari lurah saat dirinya menanyakan progres perkembangan masalah stunting di masyarakat.
Tak hanya itu, diungkapkan Raking, komisi I DPRD Bontang selaku yang membidangi persoalan stunting ini kerapa ingin berkoordinasi dengan beberapa kelurahan, namun lurahnya justru acuh tak acuh.
"Padahal kami (Komisi I) ingin tahu bagaimana perkembangan masalah stunting. Apakah ada kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi. Ditelpon pun kadang sulit. Mohon disampaikan ke lurah-lurah ini, kami ini DPRD bukan sekedar menanyakan, tetapi sama-sama cari solusi. Bagaimana program stunting di daerah masing-masing khususnya di Bontang Selatan bisa turun secepatnya. Sesuai program pemerintah pusat,” keluhnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut dana akan mengadakan rapat besar. Tidak hanya melibatkan unsur Forkopimda, namun juga dengan DPRD dan perusahaan dalam rangka menyelesaikan masalah stunting dan persoalan kemiskinan serta masalah sosial lainnya.
“Nanti kita buat rapat besar melibatkan semua unsur baik pemerintah, DPRD dan juga perusahaan. Karena selama ini kan kita hanya bahas antar forkopimda saja, itupun unsur pimpinannya saja," terangnya.(ADV)