Dewan Minta Masyarakat Tidak Panic Buying Soal Kenaikan BBM
redaksi

By Annas 09 Sep 2023, 16:26:45 WIB DPRD
Dewan Minta Masyarakat Tidak Panic Buying Soal Kenaikan BBM

Keterangan Gambar : Stasiun Pengisian Bahan Bakar Yang Ada Di Kota Bontang Pasca Naik Nya Bbm


NEWS BONTANG - PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non subsidi per  1 September 2023 lalu. Adapun empat jenis BBM yang mengalami kenaikan harga diantaranya, RON 92 Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. 

 Untuk Harga BBM Pertamax saat ini naik menjadi Rp 13.300 per liter dari yang sebelumnya Rp 12.400 per liter.

Sementara itu, Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp 15.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.400 per liter.

Baca Lainnya :

Akibat kenaikan harga BBM ini pun turut mendapat respon dari para legislatif. Tak terkecuali di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang.

Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam mengatakan, akibat kenaikan harga BBM ini sangat berpengaruh secara signifikan terhadap harga bahan-bahan pokok yang turut melonjak. 

Ia pun meminta kepada masyarakat agar tetap tenang menghadapi kelonjakan harga BBM yang berdampak pada kenaikan bahan pokok dan tidak 'panic buying'.

Sebab, menurutnya jika masyarakat panik terhadap kenaikan ini justru akan berdampak pada kelangkaan BBM maupun bahan pokok.

"Jangan sampai karena Panic buying justru akan memperparah situasi dan berpotensi menciptakan kelangkaan yang sebenarnya tidak diperlukan. Apalagi soal kenaikan BBM ini ranah pusat. Kami di daerah hanya bisa mendorong agar kebijakan ini dapat ditinjau kembali," ujar Andi Faiz.

 Selain itu, dirinya juga meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang agar melakukan sosialisasi soal kenaikan harga BBM ini dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjadi kepanikan berlebihan dari masyarakat, yang berlomba-lomba memborong BBM. 

Tak hanya itu, Ketua Partai Politik Golkar ini berharap kenaikan harga BBM bisa ditinjau kembali oleh pemerintah pusat bisa. Karena, melihat kondisi harga-harga kebutuhan pokok yang terus meningkat, dirasa kebijakan menaikkan harga BBM kurang tepat. 

“Saya kira dengan kuota BBM yang sudah ditetapkan pemerintah kepada pertamina untuk Bontang, sudah sesuai jumlah penduduk yang ada. Harusnya ada sosialisasi agar masayarakat tidak panik, yang justru mengakibatkan semua jadi langka dan mahal,” timpalnya.

Adapun dengan kuota yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk Bontang menurutnya, distribusi BBM ke Bontang tidak akan mengalami kekurangan. Maka ini perlu menjadi perhatian pemerintah untuk memberi pemahaman ke masyarakat.

“Sekali lagi perlunya sosialisasi agar masyarakat memahami masalah kuota BBM subsidi untuk wilayah Bontang ini. Jumlahnya sudah disesuaikan dengan jumlah kendaraan yang ada di Bontang. Seharusnya tidak perlu lagi ada antrian BBM sampai langka,” tandasnya.(ADV)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment