Dibuka Wali Kota, 500-an Peserta Ramaikan Toefl Akbar 2020

By Annas 02 Mar 2020, 07:14:38 WIB Daerah
Dibuka Wali Kota, 500-an Peserta Ramaikan Toefl Akbar 2020

Keterangan Gambar : Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni Foto Bersama Peserta Toefl Akbar 2020 (Foto/Renisha)


NEWS BONTANG – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menghadiri sekaligus acara toefl akbar 2020, garapan Briton English Education di ruang Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Sabtu (29/02) Pagi.

Kurang lebih 500-an  peserta tampak antusias memadati lapangan parkir Pendopo Rumah Jabatan, mengikuti kegiatan yang bertema Kota Bontang Going Global. Dengan menghadirkan perwakilan Briton English Education, Aldyansyah sebagai narasumber.

Wali Kota Neni dalam sambutannya mengapresiasi positif kegiatan tersebut. Terlebih menurutnya di-era saat ini penguasaan bahasa inggris sangatlah penting. Ia pun mengajak semua pihak untuk terus membiasakan diri berbahasa inggrisa sejak dini.

Baca Lainnya :

“Salah satu persyaratan tes spesialis adalah tes toefl . Jadi kalau ada spesialis kandungan, THT harus punya toefl. Nah dengan adanya tes ini maka dapat diketahui berapa scorenya. Kalau score toefl kita rendah maka akan jadi bahan perbaikan untuk tes toefl selanjutnya,” ujarnya.

Kata dia, terlebih dengan akan dipindahkannya Ibu Kota Negara (IKN) RI ke Provinsi Kalimantan Timur maka adanya kegiatan ini tentu saja sangat bermanfaat untuk mengukur kemampuan dan kesiapan Bontang berbahasa Inggris.

Sementara, perwakilan dari Briton English Education, Anissa Bisma mengatakan bahwa bahasa Inggris sangat berperan penting bagi masa depan anak-anak Indonesia. Mengutip penyataan Menteri Pendiikan dan Kebudayaan saat ini bangsa Indonesia menghadapi kompetisi global.

“Banyak inovasi dan distrupsi yang berjalan begitu cepat. Untuk mengatasinya perlu investasi human capital. Hal pertama yang wajib dikuasai oleh milenial untuk persiapan kompetisi global adalah kemampuan menggunakan bahasa Inggris,” terangnya.

Menurutnya, saat ini banyak pemuda yang kesulitan melamar di perusahan  besar dikarenakan kalah bersaing dengan para ekspatriat. Rata-rata faktor penyebabnya karena kemampuan bahasa Inggris yang rendah sehingga tidak siap menghadapi industry 4.0.

“Kegiatan ini dengan harapan generasi milenial Kota Bontang kedepannya menjadi SDM unggul, siap bersaing di industry 4.0 dan menjadikan bahasa Inggris menjadi bahasa sehari hari seperti di kota besar lainnya,” pungkasnya. (*/Rere/NB).




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.