Dugaan 21 IUP Palsu Diinvestigasi Oleh Inspektorat Kaltim
Redaksi

By Annas 26 Jul 2022, 11:08:01 WIB Kominfo Kaltim
Dugaan 21 IUP Palsu Diinvestigasi Oleh Inspektorat Kaltim

News Bontang.Com- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melanjutkan penelusuran terkait dugaan 21 IUP Palsu yang terbit bertanda tangan Gubernur Isran Noor, 21 IUP tambang batu bara tersebut juga telah ditegaskan tidak pernah berproses di dinas terkait perizinan.

Pj Sekretaris Provinsi Kaltim,Riza Indra Riadi mengatakan ada investigas yang dilakukan pihak Inspektorat Kaltim guna menelusuri hal ini

"Soal 21 IUP masih diinvestigasi oleh Inspektorat Kaltim," sebut Riza, Selasa (26/7/2022).

Baca Lainnya :

Laporan terkait proses investigasi yang dilakukan diakui belum didapat, lantaran proses investigasi masih dilakukan.

"Belum ada hasilnya. Belum ada laporan ke saya," sebutnya

Pihaknya sendiri terus mendorong Inspektorat Kaltim guna menginvestigasi izin tambang yang diketahui terbit pada 2020 ini.

Hasil investigasi nantinya, disebutnya akan menjadi bahan evaluasi dan sebagai dasar langkah penanganan ke depan.

"Sabar, kita tunggu saja (hasil investigasi)," tandasnya.

Sementara itu, kepada awak media, Kepala Inspektur Kaltim,Irfan Prananta mengatakan saat ini, proses investigasi terkait dugaan 21 IUP Palsu masih berproses.

"Ya, kami mencoba menelusuri proses izin tersebut," sebut Irfan, 

Puluhan IUP sektor pertambangan diduga memalsukan tanda tangan orang nomor satu di Benua Etam. Bahkan tidak pernah berproses di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim.

Bertanya terkait  rencana Inspektorat melaporkan dugaan 21 IUP Palsu ke pihak berwajib, Irfan mempertegas bahwa akan merampungkan hasil pemeriksaan terlebih dahulu dan petunjuk dari Gubernur Kaltim. 

"Tergantung hasil pemeriksaan dan petunjuk pimpinan. Karena yang dipalsukan dan dirugikan adalah nama pimpinan," terangnya.

Kembali, di menegaskan bahwa pihaknya belum mengetahui kapan investigasi selesai. Saat ini, penelusuran dokumen dan pemeriksaan saksi terkait ini.

"Belum bisa dipastikan, penelusuran dokumen-dokumen, dan saksi-saksinya masih berjalan. Mengingat kejadian sudah lama, dan saksi-saksi sudah ada yang pensiun," tutup Irfan.(ADV/Diskominfo Kaltim)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment