- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Harga Minyak Goreng Naik Jelang Nataru
Keterangan Gambar : Stok minyak goreng merk Bimoli yang terus mengalami kenaikan menjelang Nataru di grosir sembako, di Jalan KS Tubun, Bontang Utara, Jumat (26/11/2021). (Doc. Ryn/NB)
NEWSBONTANG.COM - Harga minyak goreng dipasaran mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa pekan terakhir, menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Salah satu pengusaha toko sembako di Rawa Indah, Iwan (28), mengaku menjual minyak goreng kemasan dua liter merk bimoli dengan harga 38 ribu.
Harga jual ini mengalami kenaikan mengikuti biaya modal dari pemasok.
Baca Lainnya :
- Soal Jalan Rusak di Bonles, Castro Sebut Penanggungjawab Bisa Kena Pidana 0
- Polisi Beber Penyebab Kecelakaan Maut di Jalan Rusak Bonles0
- Laka Lantas di Bonles, Korban Dilarikan ke RSUD Taman Husada Bontang 0
- Turnamen Bulu Tangkis Pemuda Pesisir Bontang Usai, Berikut Daftar Juaranya0
- Upah Buruh di Bontang Tak Alami Kenaikan pada 20220
"Kemarin saya beli Rp 35.500. Harga dari sananya memang mahal," kata Iwan saat ditemui di toko, Jalan KS Tubun, Bontang Utara, Jumat (26/11/2021).
Harga normal sebelumnya hanya berkisar Rp 30 hingga Rp 35 ribu.
Bahkan diprediksi harga dari pemasok Rp 23 ribu per liter minyak goreng kemasan pada Desember Mendatang.
"Naik terus. Awalnya naik di harga Rp 35 ribu. Sekarang sudah Rp 38 ribu,"
Dikonfirmasi terpisah Kabid Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang Debora Kristiani, mengatakan kenaikan harga minyak goreng ini dipicu dari bahan baku Crude Palm Oil (CPO) naik di dunia.
Tak hanya itu, akibat pandemi Sars Cov-2 membuat biaya transportasi atau ekspedisi mengalami kenaikan.
"Jadi wajar naik. Semua daerah juga naik. Soalnya di pusat saja naik," ucap Debora saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (26/11/2021).
Melihat situasi ini, DKP3 Bontang bakal menggelar operasi pasar murah untuk menekan harga jual minyak dipasaran, lantaran diperkirakan kenaikan bakal berkepanjangan.
Nantinya DKP3 Bontang akan menggandeng pemasok dari Toko Tani Indonesia yang berdomisili di Samarinda.
"Rencananya kami akan membuat pasar murah. Yang banyak dijual nanti minyak," bebernya.
Sejauh ini pihaknya telah melakukan koordinasi pasca melayangkan surat permohonan kerjasama dengan pihak toko tersebut.
Apabila berhasil, harga jual minyak goreng di pasar murah nanti hanya Rp 29 ribu untuk kemasan dua liter.
"Syukurnya kita dapat respon positif. Nanti kami akan atur bagaimana mekanismenya," bebernya.
Debora memperkirakan, apabila kenaikan harga ini akan bertahan hingga pasca perayaan Nataru.
Namun, bakal kembali turun saat memasuki awal tahun 2022 mendatang.
"Naiknya bakal lama memang. Makanya kami mau buat pasar murah buat membantu masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang sulit ini," imbuhnya.
Saat disinggung soal harga pasaran yang tidak merata. Ia menjelaskan saat ini masih banyak pedagang yang menjual stok lama. Sehingga harga jual tak mengikuti kondisi saat ini.
"Kalau itu karena stok lama. Karena modalnya lebih murah kan," tandasnya. (Ryn/NB)