- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Heboh! Wali Murid Posting SD Negeri Ini Suruh Siswa ke Sekolah, Begini Kronologinya
Keterangan Gambar : Screenshot Status Facebook Keluhan Wali Murid (Foto/Aji Sapta)
NEWS BONTANG
– Postingan salah satu wali murid dijejaring social Facebook, tentang adanya
salah satu Sekolah Dasar (SD) Negeri di Bontang Selatan yang mengharuskan Siswa
ke Sekolah untuk mengumpulkan tugas, mendapat perhatian luas.
Tak sedikit
yang menilai hal tersebut bertolak belakang dengan Surat Edaran (SE), Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan(Disdikbud) Bontang terkait peralihan belajar di
rumah. Dari hasil penelusuran awak newsbontang.com
ternyata sekola yang dimaksud ialah SD Negeri 013, Bontang Selatan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang Saparudin menyatakan pihaknya masih akan mencari tahu keberan dari kabar tersebut.
Baca Lainnya :
- Posting Data OTG dan ODP di Facebook, Ini Penjelasan Lurah Tanjung Laut Indah0
- Pembatasan Akses Masuk ke Bontang Aman Terkendali, Kapolres: Jika Ada yang Bandel, Saya Akan Tilang0
- Heboh Listrik Non Subsidi Naik, Ini Penjelasan Manager PLN UP3 Bontang0
- Benarkah Hewan Bisa Tertular COVID-19? Begini Penjelasan Para Dokter0
- Cegah Penyebaran COVID-19, Satpol PP Imbau Pelaku Ekonomi di Pasar Gunakan Masker0
“Besok saya
coba ke Sekolah tersebut mencari tahu kebenarannya, kalau jam segini sudah pada
pulang pasti,” tuturnya, Senin (13/4) Siang.
Meski begitu,
Saparudin menegaskan jika informasi itu benar ia berharap agar pihak Sekolah
untuk segera menghentikan kegiatan tersebut.
“Untuk
sanksinya nanti apa, kita belum bisa simpulkan. Karena kita masih belum
mengetahui kebenarannya,” terangnya.
Sebelumnya, dikonfirmasi terpisah Guru Olahraga SDN 013
Rasmiah mengatakan kegiatan yang dikeluhkan salah satu wali murid tersebut
bukan sebagai bentuk mengumpulkan siswa. Namun, hanya diberlakukan kepada siswa
yang tidak memiliki aplikasi WhatsApp (Wa) untuk mengumpulkan tugas.
“Kalau untuk
mata pelajaran olahraga adalah untuk nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS), sedangkan
untuk para wali kelas merupakan untuk kelas masing-masing. Kalau mereka gak
punya WA tentunya mereka harus ke Sekolah untuk mengumpulkan tugas,” bebernya.
Ia menjelaskan, pengumpulan tugas tersebut juga tidak diwajibkan siswa yang mengantar. Wali murid juga bisa menggunakan jasa kurir untuk mengantarkan tugas sekolah penentu nilai tersebut.
“Bisa juga
langsung kerumah gurunya, namun harus dengan persyaratan yaitu hanya pada hari
Kamis dan sabtu dari pukul 08:00-11:00 WITA serta harus memakai sarung tangan dan
masker,“ terangnya.
Lebih lanjut,
Rasmiah menyakinkan kegiatan pengumpulan tugas tersebut telah ditiadakan dan
seluruh siswa diminta belajar di rumah melalui siaran TVRI.
Sementara
itu, Masnia Wali Kelas 5C SDN 013 mengatakan siswa yang datang ke Sekolah hanya
untuk mengantarkan tugas Sekolah semata, kemudian kembali pulang ke rumah.
“Kita gak
kumpulkan murid. Murid yang datang ke Sekolah, itupun hanya yang belum
mengumpulkan tugas dan tidak memiliki apliasi Wa dan itu juga gak banyak hanya
beberapa orang saja serta anak-anak juga kita suruh pake masker,” pungkasnya.
(*/Asda/NB).