Identitas Pejabat Digunakan Buat Nipu, Ini Tips Agar Terhindar dari Penipuan Online

By Annas 31 Jan 2022, 15:49:03 WIB Kriminal
Identitas Pejabat Digunakan Buat Nipu, Ini Tips Agar Terhindar dari Penipuan Online

Keterangan Gambar : Ilustrasi pelaku kejahatan penipuan online di sosial media WA dan FB. (Doc. Int)


NEWSBONTANG.COM - Berbagai modus penipuan marak terjadi di era digital dewasa ini. Apabila dahulu menggunakan short message service (SMS), sekarang lebih banyak penipuan melalui platform media sosial seperti WhatsApp (WA) dan Facebook (FB). 

Modusnya beragam. Cuman yang marak terjadi beberapa waktu belakangan ini, pelaku penipuan menggunakan modus dengan mengatasnamakan dirinya sebagai pejabat publik.

Pelaku biasanya muncul di sosial media dengan menggunakan data seseorang. Yang mana data palsu itu didukung dengan gambar profil dan nama pejabat yang identik. 

Baca Lainnya :

Salah satu korban yang namanya digunakan sebagai modus penipuan, yaitu Anggota Komisi III DPRD Bontang Agus Suhadi. Yang mengaku pernah menjadi korban penipuan pada platform digital WA.

Pelaku penipuan mengambil atau kloning data berupa foto dan mengambil nama pribadi Agus Suhadi.

Pelaku meminta pulsa atau dana dengan menggunakan data kloning. Sasarannya orang terdekatnya sendiri.

"Iya teman dan keluarga saya yang memberitahu, mereka dimintai pulsa dan uang atas nama saya. Setelah saya cek rekeningnya bukan atas nama saya," kata Agus saat dikonfirmasi via telepon seluler, Senin (31/1/2022).

Tak hanya Agus Suhadi saja yang jadi korban. Banyak pula kerabatnya seprofesi pernah menjadi korban percobaan penipuan online ini. Bahkan masyarakat biasa pun bisa saja jadi korban.

Kasi Humas Polres Bontang Kompol Suyono, saat dikonfirmasi terkait kasus ini, membenarkan penipuan digital tersebut marak terjadi beberapa tahun belakangan ini. Hampir rata-rata modusnya sama, yakni dengan menggunakan identitas orang lain.

"Biasanya pelaku meminta sejumlah uang dan pulsa ke beberapa orang terdekat korban," ucap Kompol Suyono.

Melihat bahayanya kasus itu, masyarakat diimbau lebih waspada apabila orang terdekat meminta sejumlah uang atau pulsa dengan menggunakan nomor yang tak terdaftar di kontak handphone, tetapi menggunakan kloning foto orang yang mereka kenal.

"Lebih waspada, apabila modus itu terjadi pada masyarakat. Konfirmasi ulang atau cek ulang kepada orang yang bersangkutan. Lakukan video call kalau perlu. Jangan main transfer saja langsung," terangnya.

Pihak kepolisian pun siap juga untuk menerima aduan dari masyarakat apabila terkena jebakan penipuan di dunia maya ini. 

"Bisa dikatakan tindak kejahatan. Silahkan lapor ke kami, pastinya kami akan tindak dengan melihat modusnya apakah penipuan atau pencemaran nama baik," tandasnya.

Berikut Tips Agar Terhindar dari Penipuan Online 

Dikutip melalui siaran media online CNN Indonesia, terdapat beberapa modus yang perlu diketahui agar dapat terhindar dari penipuan melalui media online.

  1. Modus Penipuan Klik Link

Jika Anda pernah mendapat pesan WhatsApp dari nomor tidak dikenal yang berisi pesan dan tautan tertentu, jangan pernah mencoba mengetuk tautan tersebut jika tidak ingin akun WhatsApp Anda dibajak orang lain atau data pribadi Anda disalahgunakan.

Hindari juga mengetuk tautan yang dikirim oleh kerabat dan grup jika isi pesan tidak jelas dan mencurigakan. Anda tidak pernah tahu apakah akun WhatsApp tersebut milik teman Anda atau telah diambil alih seseorang.

  1. Modus Minta Tolong

Modus jenis ini sedang marak dalam beberapa bulan terakhir.

Penipu menggunakan foto dan biodata teman atau orang yang Anda kenal, kemudian mengirim pesan orang-orang terdekat meminta tolong dipinjamkan uang dengan bermacam alasan.

Untuk mencegahnya, Anda bisa mencari kejelasan dari sumber terpercaya atau orang yang Anda kenal.

Jika merasa aneh dan tak logis sebaiknya langsung blokir dan laporkan kontak tersebut. Jangan membalasnya dan memberi ruang penipu untuk memperdaya Anda.

  1. Modus WhatsApp Kode OTP

Kode OTP atau biasa dikenal dengan kode verifikasi, merupakan salah satu jenis modus penipuan WhatsApp yang sering terjadi dengan metode pengelabuan yang bermacam-macam.

Modus yang digunakan pelaku biasanya mengaku-ngaku salah kirim pesan dengan meminta Anda mengirim kode 6 digit khusus di kotak pesan ponsel yang memang dikirim khusus pelaku ke nomor Anda.

Jika Anda memberikan kode OTP yang diminta maka ucapkan selamat tinggal pada akun WhatsApp Anda.

Bahaya lainnya adalah data pribadi Anda seperti rekening bank, kartu kredit, serta KTP bisa dimanfaatkan pelaku untuk tindak kejahatan yang merugikan diri Anda.

  1. Modus Atas Nama Bank

Modus penipuan WhatsApp yang terakhir adalah modus penipuan mengatasnamakan bank.

Penipu biasanya mengirim pesan dan memberitahukan bahwa Anda menang undian bank atau meminta Anda melakukan pembaruan data pribadi.

Tujuan pelaku adalah ingin mendapatkan akses pin, password, dan username yang biasa Anda gunakan untuk bertransaksi perbankan online.

Agar tidak tertipu, segera blokir dan laporkan nomor WhatsApp penipu. Jika penipu menghubungi Anda via telepon WhatsApp matikan saja telepon tersebut dan tidak perlu menanggapi.

Jika ragu, periksa ulang dengan menghubungi nomor resmi bank tempat Anda membuka rekening.

(Ryn/NB)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.