- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Ingin Bantu Anggaran Sekolah Swasta, Rusli Janji Cari Regulasi

Keterangan Gambar : Anggota DPRD Kota Bontang Rusli (Foto/Aji Sapta Dian Abdi)
NEWS BONTANG
– Anggota DPRD Kota Bontang Rusli menanggapi positif permintaan Asosiasi
Sekolah Swasta (ASTA) Kota Bontang untuk ikut merasakan alokasi anggaran 20
persen sektor pendidikan dari APBD.
Hal tersebut
ia sampaikan saat Komisi I menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait aturan
zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020, Kamis (05/02) Siang.
“Setelah
rapat ini kami akan melakukan rapat bersama Disdikbud untuk mencari bagaimana
solusi dan regulasinya, agar dana 20 persen tersebut juga bisa digelontorkan
kepada Sekolah Swasta,” ujarnya.
Baca Lainnya :
- Soal PPDB 2020, Haris Minta Disdikbud dan ASTA Duduk Bareng0
- Sekolah Swasta Minim Siswa0
- Bapenda Bontang Akan Pasang Cash Register di Rumah Makan dan Hotel0
- Astuti Minta PUPRK Susun Teknis Pengerjaan IPAL Selambai0
- DPRD Soroti Pengerjaan Pipa IPAL Program KOTAKU Kampung Selambai0
Namun begitu,
Rusli menegaskan semua tetap harus sesuai aturan. Jangan sampai memaksakan Pemerintah
Kota untuk melakukan sesuatu yang diluar aturan.
Disisi lain,
Rusli membenarkan adanya penambahan jumlah
rombongan belajar (rombel) di beberapa sekolah negeri harus menjadi perhatian
bersama. Sebab hal ini berdampak langsung terhadap penurunan jumlah siswa
Sekolah Swasta.
“Kasian juga,
dari penyampaian Ketua ASTA tadi ada Sekolah Swasta yang hanya 10 siswa dalam
satu ruangan,” terangnya.
Meski begitu,
ia menekankan dalam hal ini tidak juga dapat disalahkan Disdikbud. Sebab telah
bekerja sesuai dengan aturan dan kewenangannya.
“Mari kita
sama-sama mencarikan solusi agar tidak saling menjatuhkan. Sekolah Negeri dan
Swasta bisa sama-sama hidup, serta tidak ada kesan bahwa ada sekolah yang di
tinggalkan,” ucapnya.
Rusli pun
berharap agar RDP lanjutan nantinya dapat melahirkan jalan keluar agar dunia Pendidikan
di Kota Taman dapat semakin maju. Ia pun menghimbau Sekolah Swasta untuk terus
meningkatkan kualitas. (*/Asda/NB).