- Demi Menjaga Kondusifitas Warga Sebuntal Siap Mendukung Pilkades yang aman
- Andi Faiz Sebut Angka Kekerasan Perempuan dan Anak Harus jadi Tanggung Jawab Semua Pihak
- Maming Usul Pemkot Buat Ruang Khusus Penanganan ODGJ
- Perbaikan Terminal Kilo 6 Bontang, Pemprov Kaltim Gelontorkan Dana 17 Miliar
- Rustam Pertanyakan Soal Naiknya Tarif Layanan RSUD
- Amir Tosina Soroti Soal Jalan Bonles yang Kembali Rusak Lagi
- Bisa Pecah Kesatuan Bangsa, Diskominfo Kaltim Ajak Masyarakat Perangi Hoaks dan Laporkan.
- Gubernur Kaltim Sambut Keinginan Australia Berkontribusi di IKN
- Gubernur Kaltim Isran Noor mengukuhkan pengurus Forum Kerukunan umat Beragama (FKUB) Provinsi Kaltim
- Dugaan 21 IUP Palsu Diinvestigasi Oleh Inspektorat Kaltim
Kakek 78 Tahun Disuntik Mati, Tahanan Tertua di Penjara

Keterangan Gambar : Ilustrasi tahanan di dalam penjara. (Doc. Int)
NEWSBONTANG.COM - Otoritas negara bagian Texas di Amerika Serikat (AS) mengeksekusi mati seorang narapidana berusia 78 tahun, yang disebut sebagai terpidana mati tertua di negara bagian tersebut.
Seperti dilansir AFP melalui detik.com, pada Sabtu (23/4/2022), narapidana bernama Carl Buntion (78) ini dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan seorang polisi lebih dari 30 tahun lalu dalam sebuah operasi pemeriksaan lalu lintas rutin.
Pengacara Buntion mengajukan banding terakhir ke Mahkamah Agung AS untuk meminta penundaan eksekusi mati, namun ditolak.
Baca Lainnya :
- Tega Bakar Teman Sendiri Gegara Jual-Beli Knalpot Racing0
- Super Jet Air Hadir di Bandara APT Pranoto Samarinda0
- Operasi Ketupat 2022 Bontang, Pesan Wawali: Jaga Keamanan Sampai Selesai Libur Lebaran0
- Isran Minta Bupati dan Wali Kota di Kaltim Kendalikan Sampah Saat Mudik dan Lebaran0
- 188 WNI Dieksploitasi di Kasino dan Judi Online di Kamboja0
Buntion, menurut Departemen Kehakiman Kriminal Texas, disuntik mati dan dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (21/4) sekitar pukul 18.39 waktu setempat. Disebutkan oleh Departemen Kehakiman Kriminal Texas bahwa dia disuntik dosis mematikan pentobarbital dan meninggal 13 menit kemudian.
Buntion merupakan pria tertua yang menanti eksekusi mati di Texas, negara bagian di AS yang menjatuhkan lebih banyak hukuman mati dibandingkan negara bagian lainnya. Pada Juni 1990, dia menembak mati seorang polisi Houston bernama James Irby dalam pemeriksaan lalu lintas rutin.
Saat itu, Buntion sudah memiliki catatan kriminal yang panjang dan mendapatkan pembebasan bersyarat usai dibui atas kasus penyerangan seksual pada anak.
Dalam kata-kata terakhirnya di penjara Huntsville, seperti dikutip Departemen Kehakiman Kriminal Texas, Buntion menyatakan dirinya ingin keluarga korbannya mengetahui satu hal: "Saya menyesali apa yang telah saya lakukan."
Pengacara Buntion sebelumnya berargumen bahwa mengeksekusi mati kliennya, berpuluh-puluh tahun usai kejahatannya, merupakan 'hukuman yang kejam dan tidak biasa' -- yang dilarang di bawah Konstitusi AS.
Sang pengacara menyebut Buntion tidak memberikan ancaman kepada siapapun dan menderita banyak penyakit, termasuk arthritis, vertigo, hepatitis, sakit otot sciatic dan cirrhosis.
Disebutkan juga bahwa Buntion ditempatkan di dalam sel isolasi selama 20 tahun terakhir, hanya boleh berada di dalam sel tahanannya selama 23 jam setiap harinya. Dia pertama divonis mati tahun 1991, sebelum vonisnya digugurkan tahun 2009 namun ditetapkan kembali tiga tahun kemudian. (Red/NB)
Yuk! Join ke kanal telegram “NB Buddy Update” newsbontang.com untuk mendapatkan informasi terbaru. Caranya tekan link https://t.me/newsbontangupdate, kemudian pilih join.