- Budaya Korupsi Yang Mengakar
- Dispopar Siapkan Program Peningkatan Pariwisata Bontang di 2024
- Wali Kota Bontang Terima Satu Unit Mini Excavator dari Bankaltimtara
- Tingkatkan Budaya Literasi,Walikota Bontang apresiasi Talkshow Membaca Menulis
- Walikota Bontang Lepas 50 Peserta FASI XII Tingkat Provinsi di Berau
- Buka Pelatihan TTG, Wali Kota Harap Menjadi Peluang Emas Ciptakan Inovasi
- Kadis Kominfo Bontang Buka Pelatihan Peliputan Pemilu dan Cek Fakta
- Bantu Atasi Permasalahan Narkoba, Dispopar Bontang Bakal Bentuk Kader dari Setiap Kelurahan
- Tingkatkan Perekaman KIA, Disdukcapil Bontang Gencarkan Sosialisasi dan Jemput Bola ke Masyarakat
- Pemkot Bontang Gelar Malam Penghargaan Kepada Seluruh Instansi
Minyak Goreng Subsidi Kembali Langka, Stok Toko Ritel Dijual Rp 28 Ribu per Dua Liter
Keterangan Gambar : Stok harian minyak goreng bersubsidi yang terpantau kosong, di Eramart Bontang I, Jalan DI Panjaitan, Bontang Utara, Jumat (25/2/2022). (Doc. Ryn/NB)
NEWSBONTANG.COM - Stok minyak goreng bersubsidi kemasan dua liter mengalami kelangkaan di pasar lokal Bontang.
Salah satu pedagang sembako Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Monicha (22) mengaku tak mendapat stok minyak goreng bersubsidi dari distributor.
Saat ini harga minyak yang dijual masih menggunakan stok lama, yakni Rp 38 ribu.
Baca Lainnya :
- Sayembara Kursi Direktur PT AUJ Sepi Peminat, Target 5 yang Daftar Baru 20
- Ketum PAN Dukung Usulan Cak Imin Soal Penundaan Pemilu 20240
- KR dan MT Resmi Ditahan, Kejari Buru Nama Lain dalam Kasus Korupsi PT BME0
- Amankah Basement Pasar Tamrin untuk Jualan? Ini Penjelasan Diskop-UKMP Bontang0
- Ketum PKB Usul Pemilu Diundur 2 Tahun dari 2024, Politisi Nasdem Sebut Itu Usulan Tak Masuk Akal0
"Iya masih stok lama yang dijual. Kalau stok minyak goreng bersubsidi Rp 28 ribu per liter sudah lama tak ada stok," kata Monicha saat ditemui di Pasar Tamrin, Jumat (25/2/2022).
Namun, stok minyak goreng bersubsidi masih dijual di toko ritel modern dengan syarat dan ketentuan atau dijual terbatas.
Manajer Eramart Bontang I Novita menjelaskan untuk minyak goreng kemasan dua liter bersubsidi dilakukan pembatasan.
Adapun ketentuannya, satu orang hanya diizinkan membeli 1 pcs dengan harga Rp 28 ribu.
Dalam satu hari, hanya mengeluarkan lima dus minyak goreng kemasan dua liter atau sebanyak 35 pcs per hari.
"Iya satu hari lima dus. Dari pagi sudah banyak yang mengantri. Biasanya siang sudah habis. Besok baru kami berikan lagi ke konsumen dengan jumlah yang sama," ucapnya.
Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Diskop-UKMP Bontang Nurhidayah mengatakan kelangkaan minyak goreng ini, lantaran sedang mengalami verifikasi data dari pusat.
Verifikasi data ini untuk menghitung jumlah permintaan minyak goreng oleh masyarakat umum.
"Iya masih verifikasi data dari pusat," terangnya.
Nurhidayah menjelaskan dalam waktu dekat untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng ini, pihaknya tengah melakukan permintaan ke PT Energi Unggul Persada (EUP).
Rencananya PT EUP akan menggelar pasar murah. Setiap kelurahan akan diberikan jatah minyak goreng. Satu Kepala Keluarga (KK) mendapat jatah 4 liter, dengan harga Rp 11.500.
Namun pembagian itu dilakukan secara bertahap. Kemungkinan Kelurahan Bontang Lestari akan mendapat giliran terlebih dahulu.
"Pekan depan persiapannya, kemungkinan bulan depan bisa dibagikan minyak goreng itu," tandasnya.
(Ryn/NB)
Catatan Redaksi : Berita ini mengalami kekeliruan penulisan judul, sehingga mengalami perubahan judul dari 'Minyak Goreng Kembali Langka, Stok Toko Ritel Dijual Rp 38 Ribu per Dua Liter', menjadi 'Minyak Goreng Subsidi Kembali Langka, Stok Toko Ritel Dijual Rp 28 Ribu per Dua Liter'.