- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Pemerintah Yakin Gunakan Sinovac Untuk Tangkal Corona Varian Delta
Keterangan Gambar : Kepala Dinkes Bontang, dr Bahaudin (kanan), saat melakukan konferensi pers secara virtua bersama dengan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bonytang dan awak media, Dasuki, pada Rabu (21/7/2021). (Doc. Ist)
NEWSBONTANG.COM - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, dr Bahauddin, menyampaikan, pihaknya tetap gunakan vaksin Sinovac untuk antisipasi virus Corona varian Delta yang sedang menyebar di Bontang saat ini.
Penggunaan vaksin tersebut mengikuti pemerintah pusat, yang juga hingga kini belum menyarankan penggunaan vaksin jenis lainnya.
Baca Lainnya :
- Tiga Sampel Pasien Positif Covid-19, Terjangkit Corona Varian Delta0
- 1500 Warga Guntung, Lok Tuan, dan Belimbing Dapat Jatah Vaksinasi Covid-19 Dari Pemerintah0
- BKN Beber Alasan Perpanjangan Pendaftaran CPNS0
- Seleksi CPNS dan PPPK Diperpanjang, Berikut Jadwal Lengkapnya0
- Basri Ungkap Sebab Darurat Covid-19 di Empat Kelurahan di Bontang0
"Vaksin Sinovac yang tetap akan kami gunakan terhadap vaksinasi massal, sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat," kata Baha, dalam konferensi pers yang dilangsungkan melalui siaran virtual dengan awak media, pada Rabu (21/7/2021).
Sebagai langkah antisipasi, dr Baha menjelaskan, tidak ada perbedaan dengan cara pencegahan dari virus yang sebelumnya.
Yakni dengan melakukan 5M. Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi.
Selain itu, penting pula untuk melakukan 3T. Diantaranya, Pemeriksaan Dini (Testing), Pelacakan (Tracing), dan Perawatan (Treatment).
"Langkah antisipasi untuk varian Delta ini hampir sama, dengan tetap menerapkan prokes 5M+3T, serta aktif ikut vaksinasi yang digelar pemerintah," tutur Baha.
Lebih lanjut, Baha menjelaskan, infeksi varian Delta menimbulkan gejala yang sedikit berbeda dari varian yang lama. Yakni rasa mual yang dimunculkan seperti mual akibat gangguan dari dalam lambung dan sakit tenggorokan.
"Dan selebihnya memiliki gejala yang sama dengan Virus Covid-19 dengan varian biasa," imbuhnya.
Diakhir, Baha mengingatkan, virus varian Delta ini memiliki kemampuan transmisi atau penularan yang sangat tinggi. Bahkan 10 kali lebih cepat dari jenis sebelumnya.
"10 kali lipat lebih cepat daya sebar varian Delta ini dibandingkan virus Covid-19 varian lainnya," terangnya. (Ryn/NB)