- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
Pikul Beban Tunggakan Insentif Nakes, Pemkot Putuskan BLT Cukup Rp 250 Ribu
Keterangan Gambar : Wali Kota Bontang Basri Rase. (Doc. Ryn/NB)
NEWSBONTANG.COM - Pemkot Bontang, menyatakan baru hanya bisa memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 250 Ribu lantaran pemerintah juga memprioritaskan pembayaran tunggakan pembayaran kepada tenaga kesehatan (nakes) di Bontang.
Wali Kota Bontang, Basri Rase, menuturkan sebelumnya pembayaran insentif nakes menjadi tanggungan pemerintah pusat, namun saat ini dibebankan kepada masing masing pemerintah daerah.
Maka, BLT yang bakal diberikan tetap Rp 250 Ribu per Kepala Keluarga (KK) terdampak Covid-19, dengan menyesuaikan peluang APDB yang ada saat ini.
Baca Lainnya :
- Donor Darah Satdik-2 TNI AL Ditengah Krisis Stok Plasma Konvalesen di Makassar 0
- Jokowi Tambah Masa Berlaku PPKM Level 40
- 100 Paket Bantuan dari Isran Noor Akan Diberikan Kepada Warga Isoman0
- Jegal 5 Negara, Ini Perjalanan Greysia/Apriyani Menuju Emas Pertama Indonesia0
- BPUM Tahap 3, Pelaku Usaha Dapat Bantuan Rp 1,2 Juta0
“Harapannya semua kebutuhan ataupun keperluan di tengah pandemi Covid-19 bisa tercover dengan baik,” kata Basri, Senin (2/8/2021).
Basri mengaku, persediaan dana untuk penanganan Covid-19 tidak seperti dulu, pihaknya tidak bisa secara gamblang menyediakan.
"Kalau dulu itu langsung dipotong 50 persen untuk Covid-19, sekarang tidak. Jadi tidak sama seperti dulu," pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam, menilai, jumlah sebesar Rp 250 ribu yang diberikan kepada warga yang terdampak itu terbilang kecil.
Menurutnya, mengenai nominal besaran BLT seharusnya dikaji kembali.
"Kalau secara pribadi saya nilai kecil untuk kebutuhan mereka, saya harap bisa ada kajian lagi soal nominal maupun penyalurannya," tutupnya. (Ryn/NB)