- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
PUPRK Bontang Tuding Perusahaan jadi Dalang Perusakan Jalan di Bonles

Keterangan Gambar : Jalan rusak yang diperbaiki oleh warga di Jalan Soekarno Hatta, Bontang Lestari, Bontang Selatan. (Doc. Ist)
NEWSBONTANG.COM - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang, menyatakan kondisi jalan rusak di kawasan industri, jalan Soekarno Hatta, Bontang Lestari, Bontang Selatan. Sepenuhnya diakibatkan oleh aktivitas truk perusahaan dengan bobot diatas 8 ton.
Dari data Dinas PUPRK Bontang melalui Catatan Lalu Lintas Harian (LHR), menyebutkan sebanyak 960 kendaraan perusahaan yang menggunakan jalan tersebut tiap harinya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRK Bontang Bina Antariansyah, menuturkan sebelum ditetapkan menjadi kawasan industri di jalan Soekarno Hatta, M Roem dan Urip Sumaharjo masih diperuntukkan kawasan perkantoran dan pemukiman.
Baca Lainnya :
- Nelayan Pengedar Sabu Terancam 20 Tahun Penjara0
- Pemkot Jamin Rapid Antigen Gratis bagi Peserta Seleksi PPPK Guru0
- Bahaya Sakit Asma dan Maag, Renggut Nyawa Petani di Bonles0
- Dewan Beri Teguran ke Dishub Soal Jalan Rusak di Bonles0
- BLT Rp 250 Ribu; Dinsos-PM Bontang Terima 125 Aduan Masyarakat0
Maka, saat itu daya dukung jalan hanya diperuntukan untuk kendaraan dengan bobot maksimal 8 ton.
Saat ditetapkan menjadi kawasan industri maka jalan tersebut digunakan juga oleh sejumlah perusahaan dalam aktivitas muat bahan baku dan hasil bahan baku.
Sehingga, membuat jalan menjadi rusak hingga berlubang, lantaran muatannya melebihi 8 ton.
"Penyebab jalan rusak yah memang karena truck perusahaan melebihi daya dukung jalan itu," kata Bina saat dikonfirmasi via telepon seluler, Kamis (9/9/2021).
Bina mengatakan, untuk jalan Soekarno Hatta tahun ini akan diupayakan menggunakan anggaran perubahan melalui dana Bantuan Keuangan (Bankeu) 2021 Provinsi Kalimantan Timur senilai Rp 8 miliar.
"Di perubahan ini khusus jalan Soekarno Hatta akan dilakukan pekerjaan fisik, ditambal jalan yang berlubang dan dilakukan pengaspalan, paling tidak bisa bertahan sampai dua tahun" imbuhnya.
Lebih lanjut, Bina menjelaskan solusi terbaik dalam waktu dekat ini adalah peningkatan kapasitas aspal yang semula hanya 8 Ton menjadi 15 Ton. Dan telah masuk dalam perencanaan Dinas PUPRK di tahun ini.
Dalam perencanaannya akan menggunakan APBD pada tiga titik ruas jalan. Tahun 2021 perencanaan untuk Jalan Urip Sumaharjo. Kemudian akan dilanjutkan untuk jalan Soekarno Hatta dan Moeh Roem di tahun 2022.
Secara teknis aspal di jalan tersebut tak akan dibongkar. Akan tetapi langsung menimpali dengan beton, kemudian dilapisi aspal kembali.
"Jadi nanti jalan itu berlapis. Harapannya agar semua kendaraan jenis apapun melintas karena daya dukung jalan sudah disesuaikan," pungkasnya.
Menanggapi tudingan itu, Asisten Manager External Relations PT Energi Unggul persada (EUP) Bontang Jayadi, mengatakan kerusakan jalan di Bontang Lestari tidak bisa sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan.
Menurutnya, kegiatan industri masuk ke daerah karena undangan Pemerintah Daerah. Salah satu indikator investor masuk ke daerah pastinya infrastruktur jalan.
Maka, Pemkot Bontang yang mempunyai tanggung jawab dalam hal perbaikan jalan, karena jalan tersebut milik daerah dan pihaknya juga taat membayar pajak.
"Kalau tanggung jawab sosialnya, mungkin kita bisa bantu untuk perbaikan dan penambalan jalan akan berpartisipasi," kata Jayadi.
Jayadi mengaku telah menambal beberapa lubang jalan yang rusak di jalan tersebut Namun hasilnya belum maksimal.
"Kami juga masih mencari cara bagaimana jalanan itu bisa jadi keras. Kalau tidak begitu ketika turun hujan, akan kembali rusak jalannya," ucapnya.
Disinggung soal rencana dewan yang akan memanggil sejumlah perusahaan yang beroperasi di kawasan industri. Ia menegaskan itu sudah menjadi tanggungjawab Pemkot Bontang dan bukan tanggung jawab dari perusahaan.
"Untuk bentuk partisipasinya akan kami koordinasikan kembali kepada pimpinan kami," tandasnya. (Ryn/NB)