- Realisasi Capai Ro 878 Miliar, Bukti Investasi di Bontang Tumbuh Positif
- IKM DPMPTSP Bontang Capai 87, Teknologi dan Inovasi Jadi Fokus Utama
- DPMPTSP Bontang Imbau Masyarakat Hindari Calo dalam Pengurusan LKPM
- DPMPTSP Gencar Sosialisasi LKPM untuk Dukung Iklim Usaha di Bontang
- DPMPTSP Bontang Prioritaskan Perbaikan Sistem Digital untuk Pelayanan Optimal
- Dorong Transparansi, DPMPTSP Bontang Optimalkan Pelaporan LKPM Online
- DPMPTSP Bontang Dorong Pemetaan Lahan untuk Tingkatkan Investasi
- Raih Predikat Sangat Baik, DPMPTSP Bontang Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Publik
- Kemudahan Baru: Pengajuan SKP Penelitian di Bontang Bisa Lewat Digital
- Urus NIB Kini Lebih Mudah di Bontang, Cukup Siapkan KTP dan Nomor HP
RSUD Bontang Penuh Dengan Pasien Isolasi Covid-19
Keterangan Gambar : Plt Direktur RSUD Taman Husada Bontang, drg Toetoek Pribadi Ekowati, saat ditemui beberapa waktu lalu oleh awak media usai rapat paripurna di Kantor DPRD Bontang. (Doc. Ryn/NB)
NEWSBONTANG.COM – RSUD
Taman Husada Bontang kini sudah melebihi kapasitas daya tampung pasien isolasi
Covid-19. Hal ini terjadi lantaran peningkatan kasus pasien positif yang
meningkat tajam, dalam dua pekan belakangan ini.
Ruang isolasi sebanyak 16 kamar yang berada di gedung
depan rumah sakit, bahkan disebutkan telah over kapasitas.
Pihak rumah sakit terpaksa harus membuka ruangan lain
untuk menambah ruang isolasi bagi pasien positif Covid-19.
Baca Lainnya :
- Berikut Kronologi Kecelakaan Maut di Jalur Poros Sangatta-Bontang0
- Pokdarwis Guntung Siap Ikut Lomba Pariwisata Tingkat Provinsi0
- [SIARAN PERS] Unmul Ingatkan Aparat Desa, Soal Teknis KKN di Tengah Pandemi 0
- Dewan Minta Satgas Harus Tegas Dalam Penegakan Aturan PPKM Mikro0
- Habiskan Puluhan Miliyar, Rumah Sakit Kuning Belum Juga Beroperasi0
"Nambah buka Ruang Cempaka. Di situ ada 20 ranjang
pasien penuh lagi. Kemarin sempat ada antrian 4 pasien," kata Plt
Direktur, RSUD Taman Husada Bontang, Toetoek Pribadi Ekowati saat dikonfirmasi
melalui pesan tertulisnya, Sabtu (03/07/2021).
Namun, drg Toetoek menegaskan, pihaknya masih sanggup
dalam menangani masalah tersebut. Dengan hanya menerima pasien dengan gejala gejala
sedang dan berat.
"Masih bisa ditangani. Untuk yang antri sudah
masuk. Karena kemarin ada dua pasien yang sudah pulang dan dua pasien
meninggal," imbuhnya
Toetoek mengaku pasien yang masuk akan mendapatkan
perawatan selama beberapa hari. Dalam perawatannya, pasien akan dilakukan
evaluasi baik laboratorium maupun klinis.
Jika pasien isolasi membaik, Dokter Penanggungjawab
Pelayanan (DPJP) akan mengizinkan pasien untuk isolasi mandiri di rumah
masing-masing.
"Sehingga tempatnya bisa untuk menolong pasien lain
dengan gejala yang membutuhkan penanganan. Juga bagi pasien yang sedang
ngantri," tutupnya. (Ryn/NB)