- Budaya Korupsi Yang Mengakar
- Dispopar Siapkan Program Peningkatan Pariwisata Bontang di 2024
- Wali Kota Bontang Terima Satu Unit Mini Excavator dari Bankaltimtara
- Tingkatkan Budaya Literasi,Walikota Bontang apresiasi Talkshow Membaca Menulis
- Walikota Bontang Lepas 50 Peserta FASI XII Tingkat Provinsi di Berau
- Buka Pelatihan TTG, Wali Kota Harap Menjadi Peluang Emas Ciptakan Inovasi
- Kadis Kominfo Bontang Buka Pelatihan Peliputan Pemilu dan Cek Fakta
- Bantu Atasi Permasalahan Narkoba, Dispopar Bontang Bakal Bentuk Kader dari Setiap Kelurahan
- Tingkatkan Perekaman KIA, Disdukcapil Bontang Gencarkan Sosialisasi dan Jemput Bola ke Masyarakat
- Pemkot Bontang Gelar Malam Penghargaan Kepada Seluruh Instansi
Struktur Kokoh DPD HPI Kaltim, Punya 374 Anggota di Tiap Daerah
Keterangan Gambar : Ketua HPI Kaltim Awang Jumri. (Doc. Ist)
NEWSBONTANG.COM - Organisasi kepariwisataan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) atau Indonesian Tourist Guide Association (ITGA), kini semakin kokoh di Kaltim.
Pasca pelantikan pengurus DPC HPI di Kubar pada Jumat (3/12/2021) hari ini, kini total keanggotaan organisasi profesi ini sudah mencapai 374 orang. Bertugas untuk mengisi sendi-sendi kebutuhan wisata di Kaltim.
Ketua DPD HPI Kaltim Awang Jumri, yang dihubungi awak media newsbontang.com, menceritakan proses panjang pembentukan DPC HPI di 10 kabupaten/kota selama 11 tahun lalu.
Baca Lainnya :
- Peristiwa Berdarah di Bontang Kuala : Polisi Amankan Tersangka, Siap Bongkar Motif Pelaku0
- Hasil Olahan Rumput Laut di Bontang Tembus Sampai Pulau Jawa0
- Diskop UKMP Bontang Ajak Pelaku UMKM Family Gathering, Ini Tujuannya0
- Niat Tolong Anak, Nahas Warga Bontang Kuala Jadi Korban Penikaman0
- BW Tampung Keluhan Pedagang Pasar Tamrin, Dari Minta Lift Sampai Pasar yang Sepi0
Dahulu, sepeninggalan almarhum Rusdiansyah mantan Ketua HPI Kaltim periode 2009/2019. Beliau mampu mengakarkan enam DPC HPI. Diantaranya, DPC HPI Samarinda, Berau, Kukar, Kutim, Bontang, dan PPU.
Di masa tiga tahun Awang Jumri didapuk menjadi nahkoda DPD HPI Kaltim sejak 2019 silam. Ia mengukuhkan 4 DPC HPI lainnya. Antara lain, di DPC HPI Mahulu, Balikpapan, Paser, dan Kubar.
“Butuh waktu panjang untuk buat struktur ini kokoh. Modal kami semangat dan tekad yang kuat,” kata Awang Jumri, saat dihubungi melalui aplikasi pesan instan WhatsApp.
Saat ini DPC HPI Berau memegang total kepengurusan terbanyak. Hampir 60 persen dari keanggotaan di Kaltim diisi oleh Berau.
Angka itu dinilai wajar lantaran Kabupaten Berau memiliki banyak destinasi wisata yang sudah terdaftar di kancah nasional bahkan internasional.
Sementara Ibu Kota Kaltim, Samarinda memiliki 15 anggota aktif. Karena dinilai wilayah ini hanya sebagai pusat ekonomi dan politik.
“Semuanya solid. Prinsip kekeluargaan, membuat dimanapun kami berada akan tetap hidup,” bebernya.
Ke depan, pasca pelantikan DPC HPI Kubar, pengurus daerah akan kembali melancarkan beberapa program prioritas yang akan berjalan di penghujung tahun ini.
Secara nasional, HPI akan mengikuti pelatihan pemandu muda yang akan diselenggarakan oleh National Tour Guiding Academy (NTGA) di Kutai Timur.
Serta peresmian gedung Tourist Information Centre di Bali, bersama dengan Gubernur Kaltim Isran Noor.
“NTGA nanti yang akan menyelenggarakan dari DPP HPI,” terangnya.
Selain itu, dirinya bersama dengan seluruh stakeholder tengah mempersiapkan naskah akademik terkait usulan pembuatan peraturan daerah yang nantinya akan dijadikan naungan bagi pelaku wisata di Kaltim.
Dalam kerja-kerja itu, DPD HPI Kaltim menggaet Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim dan Akademisi dari Politeknik Negeri Samarinda (Polnes).
Bahkan, demi mewujudkan angan itu, agen pariwisata ini melancarkan kunjungan ke beberapa kota seperti Bali dan Jogja pada bulan lalu, demi mendapatkan referensi hukum yang valid.
“Dan hasil nya kami bawa dalam Focus Group Discussion (FGD) nanti. Sehingga bisa keluar Naskah Akademik yang akan kami presentasikan pada DPRD Kaltim dan Pemprov,” jelas Awang Jumri.
Meski dengan perahu yang kokoh, Awang Jumri mengakui organisasinya memiliki kelemahan.
Masih banyak guide yang perlu diberikan peningkatan softskill, seperti penguasaan bahasa asing dan sikap sopan santun kepada wisatawan.
Termasuk soal pelatihan yang sifatnya taktis. Seperti mengatasi komplain, cara negosiasi dan soal keuangan.
“Maka urusannya ya melatih supaya anggota hebat memandu wisatanya dan melindungi status anggota,” tandasnya. (Red/NB)