NEWSBONTANG.COM - Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei terbaru perihal penilaian publik atas kinerja Presiden RI Joko Widodo yang menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Survei tersebut digagas selama awal 2022 ini. Yang menunjukkan peningkatan sebesar 19 persen.

Medio 2021 lalu, dalam survei IPO kepuasan publik hanya berada di angka 50 persen. Kondisi ini melambung setelah beberapa gebrakan pemerintah menonjol dari awal 2022 lalu.

Baca Lainnya :

• Bagi Rata Minyak Goreng Murah dari PT EUP, Tak Pandang Status Ekonomi Warga0
• Muhammadiyah Tolak Pemilu 2024 Ditunda0
• Ini Penjelasan Diskop-UKMP Soal Harga Daging yang Naik di Pasar Lokal Bontang0
• Minyak Goreng Subsidi Kembali Langka, Stok Toko Ritel Dijual Rp 28 Ribu per Dua Liter0
• Sayembara Kursi Direktur PT AUJ Sepi Peminat, Target 5 yang Daftar Baru 20

Menurut Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, sejak awal 2022, surveinya mengalami skema perpindahan skema persepsi publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi. 

"Tetapi rupanya, di Februari ini terjadi peningkatan yang signifikan, salah satunya adalah persepsi terhadap kinerja presiden," kata Dedi dalam acara Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Menakar Kinerja Pemerintah dan Kepuasan Publik', pada Sabtu (26/2/2022).

Dalam catatan IPO, publik yang menyatakan sangat puas dan puas terhadap presiden itu mencapai 69 persen. Dedi menyebut angka ini terbilang sangat tinggi.

"Artinya, kalau dibandingkan periode lalu, itu saya kira 19% persen peningkatannya, ini luar biasa," ujarnya.

Kenaikan signifikan dalam pemerintahan Jokowi terlihat dalam bidang Ekonomi, angkanya mencapai 62 persen. Di bidang sosial sebesar 57 persen. Sementara terendah di bidang politik dan hukum yang hanya 43 persen.

"Bidang politik dan hukum meskipun paling rendah, tapi tetap agak lumayan 43%," pungkasnya.

Survei ini dilakukan pada 15-22 Februari 2022. Wawancara penelitian melalui sambungan telepon kepada responden. 

Dari total populasi tersebut, terdapat 7200 responden yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 1220 responden yang dijadikan informan dalam penelitian periode ini.

Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2.90%, dengan tingkat akurasi data 95%. Setting pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat. (Red/NB)

Sumber : Sindo News